"Terima kasih pada Ketua Kim Jong-Un untuk menepati kata-kata Anda dan memulai proses pemulangan jasad tentara kami yang hebat dan dicintai!" ucap Trump via akun Twitter-nya, @realDonaldTrump, seperti dilansir CNN, Kamis (2/8/2018).
"Saya sama sekali tidak terkejut bahwa Anda mengambil tindakan yang baik ini," imbuh Trump.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Rabu (1/8) waktu AS, sedikitnya 55 peti berisi jasad para tentara AS yang gugur dalam Perang Korea 1950-1953 telah tiba di pangkalan militer AS di Hawaii. Sebelumnya jasad-jasad itu dibawa dari Korut menuju Korea Selatan (Korsel) terlebih dulu, sebelum dibawa ke wilayah AS.
Nantinya, peti-peti berisi potongan kerangka itu akan dianalisis untuk dicari identitasnya. Seorang ahli forensik mengatakan tes pendahuluan menunjukkan jasad-jasad dalam peti itu 'kemungkinan adalah warga Amerika' dan kemungkinan memang tentara yang gugur dalam Perang Korea.
"Saat ini tidak ada alasan untuk meragukan jasad ini ada hubungannya dengan Perang Korea," kata John Byrd, antropolog forensik yang bekerja untuk badan yang bermarkas di Hawaii yang ditugaskan untuk mengidentifikasi jenazah.
Dari sekian banyak jasad yang dipulangkan, diketahui hanya ada satu jasad yang memiliki tanda jati diri militer berupa kalung 'dog tag' atau liontin kalung tentara.
Byrd mengatakan para pejabat AS sudah menghubungi keluarga tentara yang jati dirinya diduga tertera pada liontin kalung tentara, dan menekankan masih terlalu dini untuk memastikan apakah identitas tersebut sesuai dengan jasadnya.
Lebih dari 35 ribu tentara AS tewas selama perang di Semenanjung Korea tahun 1950-1953. Dari jumlah itu, menurut data Pentagon atau Departemen Pertahanan AS, sekitar 7.700 tentara AS dinyatakan hilang, termasuk sekitar 5.300 tentara yang diyakini gugur di wilayah Korut.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini