Seperti dilansir AFP, Senin (30/7/2018), perburuan terhadap dua pria yang diduga menjadi pelaku penembakan yang terjadi pada Sabtu (28/7) tengah malam di sebuah 'daiquiri shop' di New Orleans, masih berlangsung hingga kini.
"Detektif telah menetapkan dua subjek tak dikenal yang membawa senjata yang diyakini memakai jaket dengan penutup kepala diduga mendekati sekelompok orang yang berdiri di luar sebuah tempat bisnis dan melepas tembakan, menyerang 10 individu," demikian keterangan kepolisian setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai melepas tembakan, kedua pelaku melarikan diri. Inspektur Kepolisian setempat, Michael Harrison, menyebut salah satu tersangka diyakini membawa senapan, sedangkan satu tersangka lainnya membawa pistol tangan.
"Kami meyakini pelaku benar-benar berdiri di atas salah satu korban dan melepas beberapa kali tembakan dan kemudian setelah itu melarikan diri," tutur Harrison kepada wartawan setempat. "Ini pasti urusan pribadi," imbuhnya.
"Melepas tembakan secara membabi-buta ke arah kerumunan? Menembak 10 orang? Menewaskan tiga orang? Itu pasti urusan pribadi, tidak bisa lebih personal lagi dan kami menganggapnya urusan pribadi," ujarnya.
"Siapapun yang melakukan ini, Anda seharusnya tahu bahwa aparat penegak hukum menganggapnya urusan pribadi dan kami datang pada Anda," tegas Harrison.
Tiga korban tewas terdiri atas dua laki-laki dan satu perempuan. "(Ketiganya-red) Dinyatakan tewas seketika di lokasi kejadian," ujar juru bicara kepolisian setempat, Aaron Looney, dalam pernyataannya.
Tujuh korban luka yang terdiri atas lima laki-laki dan dua perempuan, dilarikan ke rumah sakit setempat. Media lokal, NBC, melaporkan bahwa salah satu korban kini dalam kondisi kritis di rumah sakit setempat usai menjalani operasi.
Motif penembakan ini belum diketahui pasti. "Kita akan menemukannya dalam penyelidikan. Itu sungguh disengaja tapi kami tidak tahu apakah ini terkait geng," tandas Harrison.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini