Pemerintah negara bagian Quintana Roo mengatakan seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (25/7/2018), Ruben Pat, pemimpin redaksi mingguan Playa News, tewas ditembak di luar sebuah bar di Playa del Carmen pada Selasa (24/7) dini hari waktu setempat.
Dia adalah jurnalis kedua dari Playa News yang berbasis di Playa del Carmen, yang dibunuh dalam waktu kurang dari sebulan terakhir, setelah koleganya, Jose Guadalupe Chan. Playa del Carmen berlokasi sebelah selatan Cancun di pantai Teluk Meksiko.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sangat penting bahwa penyelidikan yang cepat, lengkap dan efektif dilakukan," ujar Jean Jarab, perwakilan badan hak-hak PBB untuk Meksiko. "Penyelidikan itu harus fokus ke kisah-kisah yang telah dikerjakan Pat dan Playa, serta contoh-contoh ancaman dan serangan sebelumnya terhadap para insan pers," imbuhnya.
Menurut Reporters Without Borders (RSF), Meksiko berada di urutan kedua sebagai tempat paling berbahaya di dunia bagi jurnalis, setelah Suriah yang dilanda konflik berkepanjangan.
Kantor Komisioner Tinggi PBB untuk HAM (OHCHR) mengatakan, Pat mengklaim pada Juni lalu bahwa dirinya telah "ditangkap, diancam dan disiksa" polisi di Playa del Carmen, yang juga merupakan pusat wisata. Pat saat itu mengatakan bahwa dirinya telah "mempublikasi informasi yang akan mengaitkan pejabat-pejabat lokal dengan kejahatan terorganisir," demikian menurut badan PBB tersebut.
Atas pembunuhan ini, Komisi HAM Quintana Roo menuntut tindakan tegas dari otoritas setempat. "Cukup sudah serangan-serangan terhadap kebebasan berekspresi," tegasnya.
Tonton juga video: 'Drama 'Pembunuhan' Jurnalis Pengkritik Rusia'
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini