Changchun Changsheng Biotechnology telah diperintahkan untuk menghentikan produksi vaksin tersebut dan menarik seluruh produk itu dari peredaran.
Otoritas di kota Changchun, tempat perusahaan tersebut berbasis, telah menangkap 15 orang termasuk direktur perusahaan atas "kecurigaan pelanggaran kriminal."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini belum ditemukan bukti mengenai bahaya yang ditimbulkan dari vaksin tersebut, namun skandal ini telah memicu kepanikan di China. Terlebih setelah aparat Provinsi Jilin mengumumkan bahwa vaksin difteri, tetanus dan pertussis yang diproduksi perusahaan tersebut pada 2017 juga masih di bawah standar.
Perusahaan tersebut mengungkapkan bahwa pihaknya telah memasarkan 250 ribu dosis vaksin tersebut pada tahun 2017 lalu. Vaksin ini disubsidi pemerintah dan diberikan kepada seluruh bayi di China.
Belum diketahui berapa banyak bayi yang telah menerima suntikan vaksin itu, namun sejauh ini belum ada laporan bayi yang sakit setelah mendapatkan suntikan vaksin tersebut.
Tonton juga video: 'Duh! Sudah Dapat Vaksin Lengkap, Kenapa Ada Pasien Kena Difteri?'
(ita/ita)











































