Wanita India Tewas Dimutilasi karena Hoax Via WhatsApp

Wanita India Tewas Dimutilasi karena Hoax Via WhatsApp

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 23 Jul 2018 19:06 WIB
Ilustrasi (AFP Photo/Joshua Lott)
New Delhi - Seorang wanita di India tewas dihakimi massa gara-gara rumor soal penculik anak yang beredar via WhatsApp. Sudah lebih dari 20 orang tewas dibunuh dalam insiden serupa selama dua bulan terakhir di India.

Seperti dilansir AFP, Senin (23/7/2018), insiden terbaru ini terjadi beberapa hari setelah pihak WhatsApp berjanji akan memberantas pesan-pesan hoax yang beredar via aplikasinya.

Dituturkan kepolisian setempat bahwa jenazah seorang wanita paruh baya, yang belum diketahui identitasnya, ditemukan dalam keadaan dimutilasi pada Minggu (22/7) waktu setempat. Jenazah wanita itu ditemukan di dekat sebuah hutan di distrik Singrauli, wilayah Madhya Pradesh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepolisian setempat menuturkan sedikitnya sembilan orang telah ditangkap terkait temuan jenazah wanita itu. Lebih banyak orang lainnya masih diburu kepolisian.


Kepada polisi, para tersangka mengakui mereka menangkap wanita itu pada Sabtu (21/7) lalu, setelah memergokinya melakukan pergerakan mencurigakan dan sibuk melihat pesan-pesan WhatsApp soal geng penculik anak-anak di area tersebut.

"Kami berusaha mengidentifikasi korban dan telah menyebarkan fotonya ke seluruh kantor polisi," tutur kepala kepolisian distrik Singrauli, Riyaz Iqbal, kepada AFP.

Pada Kamis (19/7) lalu, pemerintah India mengancam akan mengambil langkah hukum terhadap WhatsApp. Ditegaskan pemerintah India bahwa WhatsApp sebagai 'perantara' penyebaran rumor jahat 'tidak bisa menghindari tanggung jawab'.

Dalam tanggapannya, WhatsApp menyatakan akan menguji coba pembatasan fungsi 'forward message' dan menghilangkan 'tombol quick forward'. Diketahui bahwa WhatsApp memiliki lebih dari 225 juta pengguna di India saja.


Diumumkan juga oleh WhatsApp soal fitur baru yang akan membantu pengguna dalam mengidentifikasi pesan-pesan yang telah diteruskan atau di-forward berulang kali. WhatsApp juga membeli iklan penuh pada berbagai surat kabar India yang menunjukkan tips untuk mengenali informasi hoax.

Pekan lalu, sedikitnya 25 orang ditahan di India setelah ribuan orang dilaporkan menghakimi dan membunuh membunuh pria 27 tahun karena tuduhan tak berdasar sebagai penculik anak. Insiden mematikan itu merupakan kasus kesekian kali untuk praktik penghakiman massa di India yang dipicu hoax.



Tonton juga 'Hoax Jenazah Imam Samudera Utuh & Tersenyum, Ini Wujud Makamnya':

[Gambas:Video 20detik]

(nvc/nkn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads