Dilansir Reuters, Kamis (19/7/2018), Property of the People, kelompok orang-orang yang berbasis di Washington, merilis makalah untuk memperingati 100 tahun kelahiran presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan tersebut.
Tonton juga video: 'Rayakan Kelahiran Nelson Mandela, Facebook Suguhkan Ilustrasi'
Mereka mengungkapkan Washington terus memantau pahlawan anti-apartheid Afrika Selatan itu sebagai ancaman komunis. Hal itu terus dilakukan bahkan hingga Mandela bebas dari penjara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Mantan Istri Nelson Mandela Meninggal Dunia |
"Lebih buruk lagi, dokumen-dokumen itu menunjukkan FBI melanjutkan penyelidikan ancaman komunis terhadap Mandela dan gerakan anti-apartheid bahkan setelah pengenaan sanksi perdagangan AS terhadap apartheid Afrika Selatan, setelah pembebasan yang secara internasional dirayakan oleh Mandela dari penjara, dan setelah kejatuhan Tembok Berlin," tambahnya.
Property of the People mengatakan mendapatkan dokumen ini setelah bertahun-tahun melakukan litigasi. Mereka menyatakan masih ada banyak barang-barang termasuk dokumen dari badan intelijen utama AS seperti FBI, CIA, DIA, dan NSA yang belum pernah dilihat publik.
'File Mandela' dapat ditemukan di situs ini.
Perayaan 100 tahun Mandela digelar di Afrika Selatan. Mantan Presiden AS Barack Obama turut menyampaikan pidato yang mengesankan pada Selasa (17/7) lalu yang mengatakan dunia harus menahan sinisme atas munculnya orang kuat.
Mandela bersama Kongres Nasional Afrika (ANC) berkuasa di Afrika Selatan sejak berakhirnya apartheid di tahun 1994. Koalisi ANC dengan Partai Komunis Afrika Selatan menentang pemerintah minoritas kulit putih.
Afrika bagian selatan merupakan bagian tak terpisahkan dari medan Perang Dingin. Sebagian negara-negara yang baru merdeka seperti Angola dan Mozambik punya kedekatan dengan Moskow.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini