Kontroversi Duterte: Cium Wanita, Tantang Buktikan Tuhan Ada

Kontroversi Duterte: Cium Wanita, Tantang Buktikan Tuhan Ada

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 07 Jul 2018 18:58 WIB
Kontroversi Duterte: Cium Wanita, Tantang Buktikan Tuhan Ada
Rodrigo Duterte (King Rodriguez/Presidential Photo, file via philstar.com)
Manila - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, sering bersentuhan dengan kontroversi. Mulai dari menerapkan kebijakan tembak mati para penjahat narkoba hingga yang terbaru saat dia menyatakan akan mundur jika ada yang bisa membuktikan Tuhan itu memang ada.

Seperti dirangkum dari berbagai sumber yang dikutip detikcom, Sabtu (7/7/2018), sosok Duterte sejak lama dikenal blak-blakan dan kasar. Meskipun sebagai pemimpin, dia dikenal tegas dan keras, namun tak sedikit komentarnya menuai kritik karena dianggap provokatif dan kontroversial.

Duterte pernah menjabat sebagai Wali Kota Davao selama tujuh periode sejak tahun 1988 sebelum menjabat Presiden Filipina tahun 2016. Berikut berbagai kontroversi yang dipicu Duterte yang banyak menuai kecaman publik:

Sebut Paus Fransiskus sebagai Anak Pelacur

Paus Fransiskus (BBC World)

Duterte pernah menyebut pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus, dengan sebutan 'anak pelacur' dalam kampanye tahun 2015. Saat itu, Duterte mengomentari kunjungan Paus Fransiskus ke Manila pada Januari 2015 yang memicu kemacetan parah.

"Dibutuhkan waktu 5 jam bagi kami untuk bergerak dari hotel menuju bandara. Saya tanya, siapa yang datang. Mereka bilang, ada Paus (Fransiskus). Saya ingin meneleponnya. 'Paus, anak pelacur, pulanglah. Jangan datang ke sini lagi'," ucap Duterte saat itu.

Gereja Katolik Roma mengecam komentar Duterte. Namun kecaman hanya berdampak kecil pada popularitas Duterte. Duterte kemudian mengirimkan surat permintaan maaf kepada Paus Fransiskus dan dalam respons terhadap surat permintaan maaf tersebut, Paus Fransiskus menyampaikan doanya.

Selain kepada Paus Fransiskus, Duterte juga pernah melontarkan kata-kata kasar pada Uskup Filipina tahun 2016 lalu.

Terang-terangan Berkata Akan Tembak Mati Penjahat

Rodrigo Duterte (REUTERS/Stringer)
Tahun 2017, Duterte pernah melontarkan pesan keras untuk para penjahat di Filipina. Dia menyatakan dirinya sendiri yang akan menembak para penjahat, termasuk para pemerkosa.

Komentar ini disampaikan Duterte setelah polisi Filipina dituding melanggar HAM dengan menembak mati ribuan penjahat narkoba. Saat itu, Duterte mengatakan dirinya siap untuk membunuh para penjahat.

"Mereka yang memperkosa anak-anak, yang memperkosa perempuan.... jika kalian tidak menginginkan polisi, saya ada di sini sekarang. Saya akan menembak mereka. Itu benar! Jika tak ada yang berani, saya yang akan menarik pelatuknya," cetus Duterte saat itu.

Tembak Kelamin Pemberontak Wanita

Rodrigo Duterte (REUTERS/Ezra Acayan/File Photo)
Duterte dikecam banyak pihak setelah mengatakan bahwa tentara Filipina harus menembak pemberontak komunis perempuan di alat kelaminnya agar membuat hidup mereka "tidak berguna".

Human Rights Watch (HRW) mengecam komentar itu dan menyebutnya sebagai 'serangkaian pernyataan misoginis, menghina dan merendahkan perempuan' yang menurut mereka mendorong untuk melakukan kekerasan seksual selama konflik bersenjata.

Cium Bibir Wanita Saat Kunjungan ke Korsel

Duterte saat meminta seorang wanita mencium bibirnya dalam sebuah acara di Korsel (Screenshot PTV)
Duterte memicu kontroversi saat mencium bibir seorang perempuan asal Filipina dalam sebuah acara bersama warga Filipina di Seoul, Korea Selatan (Korsel) pada awal Juni lalu. Duterte mencium bibir wanita bernama Bae Kim yang telah menikah itu, usai memberinya sebuah buku. Ibaratnya ciuman itu imbalan untuk Duterte atas pemberian itu.

Duterte mengaku hal itu merupakan kebiasaan lamanya. Pria 73 tahun itu menyebut mencium wanita adalah kebiasaannya selama kira-kira 22 tahun sejak dia menjabat sebagai Wali Kota Davao hingga kini menjadi Presiden Filipina.

"Selama kampanye saat saya menjadi Wali Kota, saya mencium setiap wanita di sana, dari bibir ke bibir," ungkap Duterte.

Banyak Dikecam karena Menyebut Tuhan Bodoh

Rodrigo Duterte (REUTERS/Dondi Tawatao/File Photo)

Pada akhir Juni lalu, Duterte dihujani kecaman banyak pihak setelah menyebut Tuhan itu bodoh. Sejumlah pihak menyebut Duterte 'jahat' dan 'psikopat'.

Ucapan kontroversial itu dilontarkan Duterte saat mengomentari kisah dalam kitab suci umat Kristiani mengenai kejadian Hawa tergoda dengan sebuah apel di Taman Eden. Saat itu dalam acara yang disiarkan televisi, Duterte menyinggung soal mengapa Tuhan menciptakan Adam dan Hawa hanya untuk membiarkan mereka jatuh ke dalam godaan yang merusak kesucian mereka.

"Siapa Tuhan bodoh ini?" cetus Duterte seperti dilansir The Star, Selasa (26/6). "Bagaimana Anda bisa merasionalisasi Tuhan? Apakah Anda percaya?" katanya lagi.

Akan Mundur Jika Ada yang Buktikan Tuhan Itu Ada

Rodrigo Duterte (BBC Magazine)
Pekan ini, Duterte kembali melontarkan pernyataan kontroversial soal Tuhan di hadapan publik. Duterte bersumpah akan mengundurkan diri dengan segera jika umat Nasrani bisa membuktikan padanya bahwa Tuhan memang ada.

"Jika siapa saja dari Anda di sana, kelompok yang suka ribut, yang mengatakan bahwa Anda pernah ke surga, berbicara dengan Tuhan, melihatnya secara pribadi, dan bahwa Dia itu ada, Tuhan yang merupakan Tuhan Anda, dan jika Dia memang sungguh ada, saya akan mengundurkan diri dari kepresidenan malam ini," ujar Duterte dalam pidato terbarunya seperti dilansir media Filipina, Philippine Star dan CNN Philippines.

"Saya hanya butuh satu saksi yang mengatakan, 'Wali Kota, orang-orang bodoh di gereja memerintahkan saya untuk pergi ke surga dan berbicara dengan Tuhan. Tuhan sungguh ada. Kita berfoto bersama dan saya membawa sebuah selfie," imbuhnya dalam bahasa Tagalog.

Halaman 2 dari 7
(nvc/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads