Seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (28/6/2018), pria bernama Ahmed Abu Khattala itu divonis di pengadilan di Washington, AS pada Rabu (27/6) waktu setempat atas perannya dalam serangan Benghazi tahun 2012.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para jaksa penuntut umum gagal meyakinkan juri bahwa Khattala, pemimpin sebuah kelompok militan yang kedapatan menyaksikan serangan pada 11 September 2012 tersebut, bertanggung jawab langsung atas kematian Dubes AS Christopher Stevens dan tiga orang lainnya.
Khattala hanya terbukti bersalah atas 4 dari 18 dakwaan yang dijeratkan padanya: mendukung teroris, berkonspirasi untuk memberikan dukungan pada teroris, membawa sebuah senapan semiotomatis saat serangan dan merusak properti AS. Dakwaan yang terbukti tersebut jauh lebih ringan daripada yang diajukan jaksa penuntut umum, yang menyatakan Khatalla sebagai orang yang merencanakan dan memerintahkan serangan mematikan itu.
Tewasnya Stevens menggemparkan Amerika dan menjadi fokus penyelidikan anggota Kongres dari Partai Republik terhadap Menteri Luar Negeri AS saat itu, Hillary Clinton, yang dituduh tidak melindungi para diplomat.
Khattala ditangkap pada tahun 2014 dalam sebuah penggerebekan yang dilakukan pasukan khusus AS, yang kemudian membawanya ke sebuah kapal Angkatan Laut untuk diinterogasi selama sepekan, sebelum dikirimkan ke AS. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini