Seperti dilansir Reuters, Rabu (27/6/2018), kunjungan Pangeran William ke wilayah Palestina ini menjadi kunjungan resmi pertama dari seorang anggota Kerajaan Inggris. Pangeran William yang ada di garis takhta kedua ini disambut karpet merah saat datang ke Muqata, gedung pemerintahan Palestina di Ramallah. Dia juga disambut pasukan dan band kehormatan Palestina.
"Saya sangat senang kedua negara kita bekerja sangat erat bersama dan memiliki kisah-kisah sukses dengan pendidikan dan upaya pemulihan di masa lalu, jadi semoga itu terus berlanjut," ucap Pangeran William kepada Presiden Abbas di awal pertemuan mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum ke Tepi Barat, Pangeran William tiba di Israel pada Senin (25/6) waktu setempat untuk menjalani serangkaian kunjungan bersejarah.
Pada Selasa (26/6) waktu setempat, Presiden Israel Reuven Rivlin secara publik meminta Pangeran William untuk membawa 'pesan perdamaian' kepada Abbas dan memberitahunya bahwa ini saatnya mencari cara untuk 'membangun kepercayaan' antara Israel dan Palestina.
Posisi Rivlin hanyalah seremonial dalam pemerintahan Israel dan pernyataan itu dirilis kantornya setelah dia bertemu Pangeran William. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak menyampaikan permintaan semacam itu ke Pangeran William.
Perundingan damai Israel-Palestina terhenti sejak tahun 2014. Perpecahan semakin luas sejak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Desember 2017 dan AS memindahkan kedutaan dari Tel Aviv ke Yerusalem.
"Pihak Palestina berkomitmen pada proses perdamaian dengan Israel, agar kedua negara bisa hidup secara damai bersama dalam perbatasan tahun 1967," ujar Presiden Abbas dalam pernyataannya saat bertemu Pangeran William.
Usai bertemu Presiden Abbas, Pangeran William dijadwalkan bertemu anak-anak muda Palestina.
(nvc/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini