Pemimpin Iran Kritik AS Soal Pemisahan Anak Imigran dari Keluarga

Pemimpin Iran Kritik AS Soal Pemisahan Anak Imigran dari Keluarga

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 20 Jun 2018 18:53 WIB
Ayatollah Ali Khamenei (REUTERS/Caren Firouz//File Photo)
Teheran - Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengecam kebijakan pemerintah Amerika Serikat (AS) yang memisahkan anak-anak dari orang tuanya yang imigran ilegal di perbatasan Meksiko-AS. Khamenei menyebutnya sebagai 'kejahatan'.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (20/6/2018), kritikan Khamenei untuk pemerintah AS ini disampaikan via situs resminya.

"Melihat gambar tindak kriminal memisahkan ribuan anak-anak dari ibu-ibu mereka di Amerika membuat seseorang menjadi gusar," sebut Khamenei dalam pernyataannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi warga Amerika memisahkan anak-anak dari orang tua mereka yang imigran dengan kejahatan total," imbuhnya.


Pekan ini, pejabat-pejabat AS mengatakan lebih dari 2.300 anak-anak telah dipisahkan dari orang tua atau wali pendamping mereka sejak awal Mei lalu. Hal ini dimulai saat pemerintahan Presiden Donald Trump mengumumkan kebijakannya untuk menangkap dan mengadili siapa saja yang melintasi perbatasan AS-Meksiko, terlepas apakah mereka sedang mengajukan suaka politik.

Karena anak-anak tidak bisa ikut ke penjara federal tempat orang tua mereka ditahan sembari menunggu persidangan, maka mereka harus dipisahkan. Anak-anak yang terpisah dari keluarganya itu ditempatkan di fasilitas tersendiri yang dikelola oleh Kantor Permukiman Pengungsi, yang ada di bawah Departemen Kesehatan dan Layanan Manusia.

Namun banyak pihak menyebut fasilitas tempat anak-anak itu ditampung sementara mirip seperti kandang. Bahkan tayangan televisi setempat menunjukkan anak-anak menangis mencari orang tua mereka. Kebijakan Trump ini dianggap melanggar Konstitusi AS.


Khamenei sendiri selama ini kerap mengecam berbagai tindakan dan kebijakan pemerintah AS. Dia semakin meningkatkan kritikannya setelah Trump menarik AS dari kesepakatan nuklir Iran, bulan lalu.

Kesepakatan nuklir Iran itu mengatur pencabutan sejumlah sanksi internasional, sebagai balasan atas pembatasan program nuklir Iran. Kesepakatan itu disetujui oleh Iran dan enam negara lainnya, seperti AS, Rusia, China, Prancis, Jerman dan Inggris tahun 2015 lalu. Setelah AS menarik diri, lima negara lainnya bertekad menjaga kesepakatan itu tetap hidup.

(nvc/nkn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads