Dituturkan sejumlah pejabat Gedung Putih, seperti dilansir Reuters, Rabu (20/6/2018), Hagin akan resmi mengundurkan diri pada 6 Juli mendatang. Dia diketahui berencana kembali ke sektor swasta setelah memegang sejumlah jabatan di badan pemerintahan selama beberapa waktu terakhir.
Dalam pernyataannya, Trump menyebut Hagin sebagai 'aset besar'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kesepakatan Penting Trump-Kim Jong-Un |
Hagin yang kini berusia 62 tahun merupakan veteran yang lama bertugas untuk kepresidenan Republikan di AS. Dia memiliki peran besar dalam pemerintahan sejumlah Presiden AS terdahulu seperti Ronald Reagan, George HW Bush dan George W Bush.
Dia menjadi penasihat paling berpengalaman di Gedung Putih pada era Trump.
Salah satu peran besar Hagin adalah merundingkan detail dengan mitra dari Korut untuk pertemuan bersejarah Trump dan Kim Jong-Un yang telah digelar pada 12 Juni lalu di Pulau Sentosa, Singapura. Pertemuan itu menjadi yang pertama bagi seorang presiden AS dan pemimpin Korut bertatap muka.
Tidak hanya itu, Hagin juga menjadi sosok yang mengatur kunjungan luar negeri pertama Trump ke Arab Saudi, Israel, Belgia dan Italia sekitar setahun lalu, serta kunjungan ke kawasan Asia pada November lalu.
"Joe Hagin membawa level kepakaran dan pengetahuan institusional yang tidak tertandingi," sebut juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders. "Dia akan sangat dirindukan oleh kami semua," imbuhnya.
Dalam keterangannya, salah satu pejabat Gedung Putih menyebut Hagin sebenarnya ingin mengundurkan diri sejak beberapa bulan lalu. Namun Kepala Staf Gedung Putih John Kelly berhasil membujuknya tetap di Gedung Putih hingga awal Juli nanti.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini