Dilansir dari CNN, Kamis (7/6/2018), peristiwa tersebut terjadi pada 27 Mei. Jennifer Sutcliffe dan suaminya kala itu tengah melakukan kegiatan di kebun rumah mereka di rumahnya di Corpus Christi.
Mereka kemudian melihat ular derik mendekat dengan panjang kira-kira 4 kaki. Suami Sutcliffe saat itu juga mengambil sekop dan memenggal ular itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika dia ingin membuang kepala ular itu dengan memegangnya, dia kemudian digigit. Ular itu 'memindahkan' seluruh racunnya kepada suami Sutcliffe. Saat itu juga dia mengalami kejang, kehilangan penglihatan, dan pendarahan internal.
Sutcliffe menyatakan selama 24 jam gigitan itu memberi dampak buruk. Suami Sutcliffe diberikan 26 dosis anti-racun padahal biasanya mereka yang digigit ular hanya diberi 2-4 dosis.
Suami Sutcliffe kini telah ada dalam kondisi stabil. Meski begitu ginjalnya masih terdampak gigitan itu.
Menurut ahli bedah trauma di Corpus Christi, Michael Halpert, kasus meninggal karena gigitan ular adalah jarang terjadi. Halpert memperingatkan orang agar tidak menghisap racunnya.
"Ada sekitar 6.000 hingga 8.000 gigitan ular per tahun di AS, 10 hingga 12 orang yang meninggal," katanya. (rna/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini