Seperti dilaporkan Wall Street Journal (WSJ) dan dilansir Channel News Asia, Kamis (7/6/2018), klaim bahwa Kim Jong-Un memohon ini diungkapkan oleh pengacara Trump, Rudy Giuliani, saat berbicara dalam konferensi investasi di Israel baru-baru ini.
Giuliani mengatakan, Trump sempat membatalkan rencana pertemuan itu setelah pejabat senior Korut 'menghina' pejabat pemerintahan AS. Pejabat yang dimaksud adalah Wakil Presiden AS Mike Pence, yang saat itu sempat disebut 'bebal dan bodoh' oleh Korut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam surat kepada Kim Jong-Un, beberapa waktu lalu, Trump menyatakan 'tidak pantas untuk menggelar pertemuan tingkat tinggi saat itu. "Berdasarkan kemarahan besar dan permusuhan terbuka yang ditunjukkan dalam pernyataan terbaru (Kim Jong-Un)," sebut Trump saat itu.
Dikatakan Giuliani, saat rencana pertemuan itu dibatalkan Trump secara sepihak, Kim Jong-Un memohon-mohon. "(Kim Jong-Un) Berlutut dan memohon untuk itu, yang tentu saja merupakan posisi yang Anda inginkan untuknya," ucap Giuliani seperti dilaporkan WSJ.
Ditambahkan WSJ bahwa Giuliani juga menyebut pendekatan serupa harus dilakukan terhadap Palestina. "Itu yang perlu terjadi dengan Otoritas Palestina," ujarnya. "Mereka harus mencari perdamaian. Anda harus mengubah dinamika dan menekan mereka," tandas Giuliani.
Setelah sempat membatalkan sepihak, Trump menegaskan pertemuan bersejarah dengan Kim Jong-Un akan digelar pada 12 Juni di Singapura.
Menaruh asa di pertemuan Trump-Kim jong-un, tonton videonya:
(nvc/ita)











































