Harian Prancis, Le Monde, melaporkan hal tersebut pada Jumat (1/6) waktu setempat. Dalam laporannya disebutkan bahwa Raja Salman telah menulis surat kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang isinya mengungkapkan 'keprihatinan mendalamnya' atas negosiasi yang sedang berlangsung antara Qatar dan Rusia mengenai penjualan sistem persenjataan antipesawat S-400.
Baca juga: Pangeran Saudi Serukan 'Kudeta' Raja Salman |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam situasi seperti itu, Kerajaan akan siap untuk mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melenyapkan sistem pertahanan ini, termasuk aksi militer," demikian bunyi surat Raja Salman seperti diberitakan Press TV, Sabtu (2/6/2018).
Laporan ini muncul sehari setelah Duta Besar (Dubes) Saudi untuk Rusia, Rayed Krimly, mengatakan negosiasi antara Saudi dan Rusia soal pembelian sistem rudal S-400 berlangsung baik. Dikatakannya, kedua pihak tengah menyelesaikan detail teknis kontrak pembelian tersebut.
Pemerintah Saudi telah menandatangani kesepakatan awal untuk membeli sistem rudal S-400 dari Rusia saat kunjungan Raja Salman ke Moskow pada Oktober 2017.
Sebelumnya, pada Januari lalu, Dubes Qatar untuk Rusia juga mengatakan negosiasi pembelian S-400 saat ini 'dalam tahap maju'. Hal itu disampaikan tiga bulan setelah Rusia dan Qatar menandatangani kesepakatan kerja sama militer dan teknis saat kunjungan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu ke Doha pada Oktober 2017.
'Suara Tembakan Dekat Istana Saudi, Isu Kudeta Raja Salman?' Simak video selengkapnya di 20Detik:
(ita/ita)