"Pengusaha merupakan ujung tombak dan bagian yang tidak terpisahkan dalam menunjang hubungan kedua negara, untuk itu saya berharap kiranya melalui Indonesia - Cambodia Business Club (ICBC), dapat dibangun ikatan yang kuat memajukan kerja sama ekonomi kedua negara", demikian sambutan yang disampaikan oleh Dubes RI, Sudirman Haseng dalam pertemuan dengan ICBC di Sevenseas pada Senin (28/5). Sebanyak 20 Pengusaha Kamboja dan pengusaha Indonesia yang berdomisili di Phnom Penh, hadir pada pertemuan tersebut.
Adapun tujuan dari pertemuan tersebut yaitu dalam rangka memperkenalkan Dubes RI baru untuk Kamboja, serta merangkul pengusaha yang tergabung ke dalam ICBC yang telah dibentuk pada 26 Januari 2018 atas inisiasi bersama pengusaha Indonesia yang berada di Kamboja, serta pengusaha Kamboja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: KBRI Phnom Penh |
Dalam rilis pers KBRI Phnom Penh yang diterima detikcom, Rabu (30/5/2018), disebutkan bahwa Dubes RI mengharapkan agar ICBC dapat menjadi wadah perkumpulan yang efektif untuk berbagi informasi, pengalaman dan best practice untuk mendorong usaha dan perdagangan, baik di Kamboja maupun di Indonesia. Hal tersebut mengingat hubungan ekonomi Indonesia dan Kamboja dinilai belum maksimal, sehingga diperlukan upaya yang progresif dan inovatif untuk meningkatkan kerja sama dengan menangkap berbagai peluang yang ada.
Untuk itu, KBRI Phnom Penh siap memfasilitasi kerja sama ekonomi dengan membuat kegiatan-kegiatan yang efektif untuk mempromosikan perdagangan, pariwisata dan investasi di Kamboja, salah satunya dalam bentuk penyelenggaraan Indonesia Trade and Tourism Promotion (ITTP) pada 28-30 September 2018 di Phnom Penh, yang kiranya dapat didukung oleh ICBC. Selanjutnya, Dubes RI juga tidak lupa mengundang pengusaha Kamboja untuk berpartisipasi aktif mengikuti serangkaian kegiatan Trade Expo Indonesia (TEI) pada bulan Oktober 2018 di Indonesia.
Perdagangan Indonesia dan Kamboja mengalami peningkatan dalam beberapa tahun tarakhir. Pada tahun 2017, nilai perdagangan bilateral kedua negara mencapai USD542 juta atau meningkat sebesar 19,9% dari nilai perdagangan tahun 2016 sebesar USD452 juta, dengan surplus dari pihak Indonesia.
Beberapa produk ekspor utama Indonesia ke Kamboja meliputi produk rokok dan tembakau olahan, batu bara, kertas, kendaraan bermotor, produk farmasi, makanan olahan, pakaian jadi, produk karet, CPO, bahan bangunan, dan alat pertanian. Adapun produk ekspor utama Kamboja ke Indonesia yaitu pakaian jadi dan produk tekstil, sepatu, dan produk kontainer penyimpanan.
Melalui wadah ICBC yang difasilitasi oleh KBRI Phnom Penh, kiranya para pengusaha dapat mengeksplorasi berbagai peluang kerja sama serta mengembangkan jejaring di Kamboja dan Indonesia, dalam rangka meningkatkan kerja sama di sektor ekonomi, terutama bagi Indonesia, yang tertinggal dari negara-negara lainnya di ASEAN dalam melakukan penetrasi pasar di Kamboja yang saat ini terus tumbuh.
(ita/ita)












































Foto: KBRI Phnom Penh