Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad mengumumkan hal tersebut hari ini, usai memimpin rapat kabinet pertamanya sejak dilantik menjadi PM Malaysia pada 10 Mei lalu.
MH370 yang mengangkut 239 orang, hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur, Malaysia menuju Beijing, China pada 8 Maret 2014 lalu. Peristiwa tersebut telah menjadi salah satu misteri terbesar penerbangan di dunia.
"Kami ingin mengetahui detail pencarian ini, perlunya ini, dan jika kami menemukan itu tidak perlu, kami tak akan memperbaruinya," ujar Mahathir seperti dilansir kantor berita Reuters, Rabu (23/5/2018).
"Kami sedang meninjau kontrak dan kami harus menghentikannya jika tidak berguna," imbuhnya.
Pengumuman ini disampaikan seiring langkah pemerintahan Mahathir untuk menghemat pengeluaran negara setelah diketahui bahwa jumlah utang negara mencapai 1 triliun Ringgit. Mahathir (92) secara mengejutkan berhasil mengalahkan koalisi Barisan Nasional yang dipimpin oleh mantan PM Najib Razak, dalam pemilu pada 9 Mei lalu. (ita/ita)