Seperti dilansir media Malaysia, The Star, Jumat (18/5/2018), empat mobil polisi itu tiba di rumah Najib di Jalan Langgak Duta, Taman Duta, Kuala Lumpur sejak pagi, sekitar pada pukul 09.15 waktu setempat. Mobil itu tiba saat penggeledahan dilaporkan masih berlanjut sejak Rabu (16/5) malam.
Setelah sekitar 6,5 jam parkir di sekitar rumah Najib, tepatnya pukul 15.45 waktu setempat, mobil-mobil itu bergerak meninggalkan lokasi. Sebuah kotak plastik berwarna biru terlihat dimasukkan ke bagian bagasi salah satu mobil polisi itu. Isi kotak plastik itu tidak diketahui pasti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masih belum jelas juga apakah sebuah brankas berusia 20 tahun yang berusaha dibor oleh polisi dalam penggeledahan itu, telah berhasil dibuka. Pengacara Najib, Harpal Singh Grewal, sebelumnya menyebut brankas itu sudah dua dekade tidak dibuka dan kuncinya hilang.
Dituturkan seorang polisi yang berjaga di sekitar rumah Najib, para penyidik utama telah pergi bersama konvoi empat mobil polisi yang membawa kotak misterius itu. Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari Kepolisian Malaysia soal status penggeledahan di rumah Najib tersebut.
![]() |
Setelah mobil polisi meninggalkan rumah Najib, The Star melaporkan, delapan orang yang mengaku staf Komisi Antikorupsi Malaysia (MACC) tiba dengan dua mobil. Mereka terlihat masuk ke rumah Najib dengan membawa beberapa koper. Belum diketahui maksud tujuan kedatangan staf MACC ini.
Sementara itu, diketahui bahwa dari rumah Najib di Taman Duta, polisi dilaporkan telah menyita 52 tas bermerek, 10 jam tangan mewah dan uang tunai total Rp 2,2 miliar. Barang-barang mewah itu ditemukan di dalam musala, di ruang penyimpanan dan di dalam kamar salah satu anak Najib.
Sedangkan dari penggeledahan di lokasi lain, tepatnya di tiga unit apartemen mewah terkait Najib, polisi menyita 284 kotak berisi tas mewah bermerek Hermes Birkin dan Louis Vuitton. Disita juga 72 tas dan koper berisi uang tunai serta perhiasan dan jam tangan mewah. Jumlah total barang-barang yang disita belum bisa ditaksir kepolisian karena jumlahnya terlalu banyak.
Kepala Departemen Penyelidikan Kejahatan Komersial (CCID) pada Kepolisian Malaysia, Amar Singh, sebelumnya telah menyatakan penggeledahan ini terkait penyelidikan skandal mega korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang menyeret Najib.
(nvc/ita)