Mahathir Kecam Israel Atas Kematian 60 Warga Palestina di Gaza

Mahathir Kecam Israel Atas Kematian 60 Warga Palestina di Gaza

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 17 Mei 2018 18:48 WIB
Situasi di perbatasan Gaza saat bentrokan terjadi antara demonstran Palestina dengan tentara Israel (Amir Cohen/Reuters)
Kuala Lumpur - Perdana Menteri (PM) Malaysia, Mahathir Mohamad mengecam Israel atas tewasnya 60 warga Palestina dalam bentrokan maut di perbatasan Gaza. Mahathir menegaskan posisi Malaysia yang mendukung Palestina.

"Kami, tentu, menentang pembunuhan orang-orang (Palestina) oleh Israel," tegas Mahathir dalam konferensi pers terbaru, seperti dilansir kantor berita Bernama, Kamis (17/5/2018).

"Kami bersimpati dengan warga Palestina dan kami menentang Israel," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dalam pernyataannya, Mahathir juga kembali menegaskan bahwa Malaysia menolak keras pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) dari Tel Aviv ke Yerusalem. Kedubes AS di Yerusalem telah resmi dibuka pada Senin (14/5) waktu setempat.

Unjuk rasa besar-besaran telah digelar warga Palestina di perbatasan Gaza-Israel. Aksi itu dimaksudkan untuk memprotes pemindahan Kedubes AS dari Tel Aviv ke Yerusalem, juga memperingati 'Nakba' atau 'malapetaka' saat ratusan ribu warga Palestina terusir dari rumah-rumahnya tahun 1948.

Sedikitnya 60 warga Palestina tewas akibat terkena peluru tajam atau gas air mata yang ditembakkan tentara Israel. Di antara korban tewas, terdapat seorang bayi berusia 8 bulan yang meninggal usai menghirup gas air mata.


Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus, menyampaikan keprihatinan mendalam atas bentrokan di perbatasan Gaza. Dia menekankan bahwa penggunaan kekerasan tak akan pernah berujung ke perdamaian. "Perang melahirkan perang, kekerasan melahirkan kekerasan," tegasnya.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads