Mahathir mengumumkan bahwa dirinya akan menunjuk ketua komisi antikorupsi yang baru dan mengganti jaksa agung Mohamed Apandi Ali yang telah menyatakan mantan PM Najib Razak tak melakukan kesalahan terkait skandal mega korupsi badan investasi negara, 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Najib mendirikan 1MDB pada tahun 2009 dan sebelumnya menjabat sebagai kepala dewan penasihat 1MDB.
Ketika ditanya wartawan mengenai kejahatan-kejahatan lainnya, Mahathir berujar: "Kita tak bisa melakukan semuanya bersamaan di satu waktu."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahathir yang pernah menjadi PM Malaysia mulai 1981 hingga 2003, membawa koalisi oposisinya mengalahkan Barisan Nasional dalam pemilihan umum pekan lalu. Kemenangan Mahathir menyebabkan tergulingnya koalisi Barisan Nasional yang telah berkuasa di Malaysia selama enam dekade.
Sebelumnya, Ketua Komisi Antikorupsi Malaysia (MACC) Dzulkifli Ahmad mengundurkan diri dari jabatannya. Pengunduran diri ini diajukan pada hari pertama pemerintahan Perdana Menteri (PM) Mahathir Mohamad.
Seperti dilansir kantor berita Bernama dan media lokal Malaysia, The Star, Senin (14/5/2018), Dzulkifli (52) menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada Kepala Sekretaris Pemerintahan, Dr Ali Hamsa, pada Senin (14/5) pagi waktu setempat. Alasan pengunduran diri tidak diungkapkan ke publik.
Masa jabatan Dzukifli harusnya baru berakhir pada 31 Juli 2021 mendatang. Dzukifli ditunjuk menjadi Ketua MACC pada Agustus 2016 di bawah pemerintahan eks PM Malaysia Najib Razak. Dia ditunjuk menjadi Ketua MACC menggantikan Abu Kassim Mohamed. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini