Israel Tembak Mati 2 Warga Palestina dalam Aksi Demo di Gaza

Israel Tembak Mati 2 Warga Palestina dalam Aksi Demo di Gaza

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 14 Mei 2018 17:30 WIB
tentara-tentara Israel di perbatasan Gaza (Foto: Dok. REUTERS/Mohammed Salem)
Gaza - Pasukan Israel menembak mati dua warga Palestina dan melukai setidaknya 35 demonstran Palestina lainnya di sepanjang perbatasan Gaza dengan Israel. Insiden ini terjadi seiring para demonstran terus membanjiri perbatasan hari ini, saat pemerintah Amerika Serikat bersiap membuka kedutaannya di Yerusalem.

Pejabat-pejabat kesehatan di Gaza menyatakan seperti dilansir kantor berita Reuters, Senin (14/5/2018), kedua warga Palestina yang tewas adalah pria berumur 21 tahun dan 29 tahun. Dengan dua korban jiwa ini, berarti sejauh ini sudah 47 warga Palestina yang tewas sejak aksi-aksi demo di perbatasan Gaza dimulai pada 30 Maret lalu.

Aksi-aksi demo di sepanjang perbatasan Gaza meningkat hari ini, yang bertepatan dengan peringatan 70 tahun berdirinya Israel. Kepulan asap hitam akibat ban-ban yang dibakar demonstran tampak membubung di perbatasan Gaza.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Hari ini adalah hari besar saat kami akan menyeberangi pagar dan mengatakan pada Israel dan dunia bahwa kami selamanya tak akan menerima dijajah," cetus guru sains di Gaza, Ali yang menolak menyebutkan nama lengkapnya.

"Banyak yang mungkin akan martir hari ini, begitu banyak, namun dunia akan mendengar pesan kami. Pendudukan harus berakhir," imbuh Ali seperti dilansir kantor berita Reuters, Senin (14/5/2018).


Israel telah mengerahkan tambahan pasukan ke perbatasan Gaza hari ini. Militer Israel juga menjatuhkan selebaran ke kawasan Gaza yang isinya mengingatkan warga Palestina untuk "tidak menjadi alat Hamas" atau mendekati ataupun merusak pagar perbatasan Israel-Gaza.

Namun ribuan warga Palestina telah berkumpul di lima lokasi di sepanjang perbatasan hari ini. Aksi-aksi demo ini dijadwalkan memuncak pada Selasa (15/5) besok, saat warga Palestina memperingati "Nakba" atau "Malapetaka" ketika pada tahun 1948, ratusan ribu warga Palestina terusir dari rumah-rumah mereka. (ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads