.webp)
Seperti dilansir AFP, Kamis (3/5/2018), pemuda Palestina bernama Anas Abu Aser yang berusia 19 tahun ini meninggal dunia pada Kamis (3/5) waktu setempat, atau seminggu usai ditembak tentara Israel.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Qudra, menuturkan Aser terkena tembakan dalam bentrokan di Gaza Vity sebelah timur pada 27 April.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kematian Aser menambah daftar warga Palestina yang tewas dalam unjuk rasa besar-besaran yang berlangsung sejak 30 Maret. Sejauh ini 49 warga Palestina tewas dan ratusan lainnya luka-luka terkena tembakan tentara Israel dalam bentrokan saat unjuk rasa.
Unjuk rasa di perbatasan Gaza-Israel yang digelar setiap hari Jumat menjadi bagian dari protes besar-besaran menuntut ditegakkannya hak-hak para pengungsi Palestina yang digusur usai terbentuknya Israel, yang menduduki wilayah Palestina. Aksi protes semacam ini telah digelar sejak 30 Maret lalu dan akan terus berlangsung setiap Jumat hingga 15 Mei mendatang.
Belum ada korban jiwa dari pihak Israel sejauh ini. Militer Israel diprotes karena menggunakan peluru sungguhan saat menangani bentrokan yang pecah dalam unjuk rasa.
Dalam pembelaannya, Israel menegaskan pihaknya hanya melepas tembakan saat diperlukan, yakni untuk menghentikan serangan, penyusupan dan aksi perusakan pagar perbatasan. Israel juga menuding kelompok Hamas, yang menguasai Gaza, sengaja memanfaatkan unjuk rasa sebagai dalih untuk melakukan kekerasan.
Banyak warga Palestina menyebut para demonstran tetap ditembak saat tidak mengancam tentara Israel.
(nvc/rna)
