"Kim Jong-Un ini, bodoh ... dia bermain-main dengan mainan yang berbahaya, itu bodoh," ujar Duterte seperti dilansir kantor berita Reuters, Rabu 2 Agustus 2017 lalu.
"Wajah gemuk itu yang kelihatan baik. Bajingan itu. Jika dia melakukan kesalahan, Timur Jauh akan menjadi tanah gersang. Itu harus dihentikan, perang nuklir ini," tutur Duterte dalam pidatonya di depan para pejabat pajak di Manila, hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Duterte memang kerap mengkritik Kim terkait ambisi nuklirnya. Pada April 2017, Duterte mempertanyakan kewarasan Kim dan menyerukan pemerintah Amerika Serikat untuk menahan diri dan tidak termakan umpan "seorang pria yang ingin membuat dunia berakhir."
Namun kritikan Duterte ke Kim belakangan berubah menjadi pujian. Terbaru, Duterte, menyebut Kim sebagai sebagai 'pahlawan semua orang'.
Seperti dilansir Reuters, Senin (30/4/2018), pujian dan komentar positif untuk Kim Jong-Un disampaikan Duterte saat berbicara dalam konferensi usai menghadiri KTT ASEAN di Singapura. Komentar ini diucapkan setelah Kim Jong-Un berjanji mengupayakan 'denuklirisasi sepenuhnya' di Semenanjung Korea, bersama Korea Selatan (Korsel).
Dalam konferensi pers, Duterte dimintai tanggapan soal pertemuan bersejarah Presiden Korsel Moon Jae-In dengan Kim Jong-Un pada 27 April. Duterte menyebut Kim Jong-Un sebagai 'idolanya' dan menyatakan dirinya akan 'menyelamati' Kim Jong-Un jika berkesempatan untuk bertemu dengannya.
Lebih lanjut, Duterte menyatakan dirinya akan mengucapkan satu hal kepada Kim Jong-Un, yakni: "Saya mengagumi Anda. Anda tahu bagaimana caranya menakar (langkah-langkahnya)."
"Sepanjang waktu, dia digambarkan sebagai orang jahat di komunitas. Dengan satu masterstroke (langkah cerdas), dia sekarang menjadi pahlawan bagi semua orang," sebut Duterte merujuk pada Kim Jong-Un.
"Dia tampak ramah, rekan yang sangat baik dan sangat mengakomodasi," imbuh Duterte, masih merujuk pada Kim Jong-Un.
Baca juga: Duterte Sebut Kim Jong-Un Bodoh dan Bajingan |
Pekan lalu, dengan sorotan internasional, Kim Jong-Un dan Presiden Korsel menyepakati tujuan bersama yaitu mewujudkan Semenanjung Korea yang 'bebas nuklir'. Dalam pertemuan itu, keduanya juga mengumumkan akan bekerja keras bersama AS dan China untuk mengakhiri Perang Korea yang berlangsung sejak tahun 1950-an dan mewujudkan perjanjian perdamaian permanen.
"Dia (Kim Jong-Un) bisa menganggap saya sebagai temannya ... Dampaknya sungguh-sungguh, sekarang hanya ada sedikit tekanan di Semenanjung Korea. Dan mungkin, hanya mungkin, kita bisa menghindari perang yang tidak akan dimenangkan siapapun," tandas Duterte. (nvl/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini