.webp)
Setelah lebih dari sebulan menghilang, otoritas Meksiko mengonfirmasi bahwa ketiga mahasiwa itu telah diculik, disiksa dan dibunuh oleh para anggota kartel narkoba. Jasad ketiganya kemudian dilarutkan dalam cairan asam.
Ketiga mahasiswa yang tewas diidentifikasi sebagai Javier Salomon Aceves (25), Jesus Daniel Diaz (20) dan Marco Garcia Avalos (20). Ketiganya diketahui kuliah di University of Audiovisual Media di Guadalajara, ibu kota negara bagian Jalisco.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiga mahasiswa itu diculik dan dibunuh oleh anggota kartel narkoba Jalisco New Generation Cartel (CJNG). Mereka menjadi target setelah salah dikira sebagai anggota geng rival CJNG. Diketahui ketiganya sama sekali tidak memiliki keterkaitan dengan geng kriminal setempat.
Banyak demonstran menolak versi resmi yang disampaikan otoritas Meksiko terkait kematian ketiga mahasiswa tersebut.
"Perang absurd melawan narkoba telah merenggut teman-teman kami dan kami tak akan membiarkan ini lagi," ujar Jesus Medina, mahasiswa dari University of Guadalajara seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (27/4/2018).
Para demonstran juga mengecam seorang You Tube dan rapper, Christian Omar Palma Gutierrez yang juga dikenal sebagai "QBA", yang mengaku telah melarutkan jasad ketiga mahasiswa tersebut.
"Orang-orang seperti itu yang tak lagi merasakan... mereka telah melupakan apa itu menjadi manusia. Benar-benar tak punya nilai," cetus mahasiswa Jose Eduardo Gomez yang ikut dalam aksi demo tersebut.
Selain para mahasiswa dari lima universitas lokal, aksi demo ini juga diikuti oleh para dosen dan kerabat. Dalam aksinya, para demonstran meneriakkan slogan-slogan dan menyanyikan lagu-lagu tentang perdamaian. (ita/ita)
