Aksi Protes Sistem Pensiun di Nikaragua Rusuh, 10 Orang Tewas

Aksi Protes Sistem Pensiun di Nikaragua Rusuh, 10 Orang Tewas

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 21 Apr 2018 17:09 WIB
Situasi di Nikaragua yang dilanda unjuk rasa memprotes reformasi sistem pensiun (REUTERS/Oswaldo Rivas)
Managua - Unjuk rasa memprotes sistem pensiun di Nikaragua, Amerika Tengah, diwarnai kerusuhan maut. Sedikitnya 10 orang tewas dalam unjuk rasa yang berlangsung selama beberapa hari terakhir.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (21/4/2018), unjuk rasa ini memprotes rencana amandemen terhadap undang-undang yang mengatur sistem pensiun di Nikaragua. Aturan yang baru mengatur pemotongan besaran uang pensiun hingga 5 persen.

"Kami melawan reformasi ini, yang berarti kami menentang apa yang diambil pemerintah dari kantong-kantong warga Nikaragua," ucap salah satu demonstran bernama Juan Bautista.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Disebutkan Bautista bahwa polisi menyerang para demonstran karena 'diktator tidak suka orang-orang berunjuk rasa'. Unjuk rasa besar-besaran digelar di ibu kota Managua dan sekitarnya. Seorang demonstran wanita di sebelah Bautista berteriak: "Rakyat sudah lelah dengan penindasan ini'.

Unjuk rasa yang digelar sejak Rabu (18/4) waktu setempat ini berawal dari aksi protes para pensiunan di Managua. Keesokan harinya, ribuan pekerja dan mahasiswa ikut serta dalam unjuk rasa ini. Aksi protes masih berlanjut hingga Jumat (20/4) malam waktu setempat.

Unjuk rasa ini tercatat sebagai unjuk rasa terbesar selama 11 tahun kepemimpinan Presiden Nikaragua Daniels Ortega. Rakyat marah karena para pekerja dan pemberi kerja harus berkontribusi lebih besar, namun uang pensiun malah dipotong.


Menanggapi unjuk rasa ini, Wakil Presiden Nikaragua Rosaio Murillo menyamakan para demonstran dengan 'vampir'. "Para vampir menginginkan darah untuk memenuhi agenda politik mereka," sebutnya.

Namun dia menyatakan pemerintah bersedia menggelar dialog. Murillo juga menyatakan bahwa Presiden Ortega akan memberikan pernyataan resmi pada Sabtu (21/4) waktu setempat. "Sedikitnya 10 rekan senegara tewas," imbuhnya.

Korban tewas itu termasuk dua demonstran dan seorang polisi yang tewas dalam bentrokan pada Jumat (20/4) waktu setempat. Sedikitnya 100 orang lainnya dilaporkan luka-luka usai unjuk rasa berujung bentrokan.


Empat televisi setempat dilarang siaran usai menayangkan unjuk rasa ini pada Kamis (19/4) waktu setempat. Kelompok penulis Pen Nicaragua menyebut ada 11 wartawan yang diserang saat meliput unjuk rasa ini. Juru bicara Kantor Komisioner Tinggi PBB untuk HAM, Liz Throssell, menyerukan pemerintah Nikaragua untuk bertindak tegas mencegah serangan terhadap demonstran dan media massa.

(nvc/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads