Arab Saudi Kembali Tembak Jatuh 3 Rudal Pemberontak Houthi

Arab Saudi Kembali Tembak Jatuh 3 Rudal Pemberontak Houthi

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 12 Apr 2018 14:43 WIB
Foto: Ilustrasi
Riyadh - Arab Saudi kembali menembak jatuh tiga rudal balistik yang ditembakkan oleh pemberontak Houthi di Yaman. Tiga rudal itu ditembakkan ke arah ibu kota Riyadh.

Disebutkan media nasional Saudi dan koalisi pimpinan Saudi dalam memerangi Houthi, seperti dilansir Reuters, Kamis (12/4/2018), tiga rudal balistik itu dihalau atau ditembak jatuh oleh Angkatan Udara Saudi pada Rabu (11/4) waktu setempat. Tiga rudal itu ditembak jatuh di atas wilayah Riyadh dan di atas kota Jizan serta Najran.

Dalam pernyataan terpisah, Houthi mengklaim rudal-rudal itu ditembakkan ke kantor Kementerian Pertahanan di Riyadh dan fasilitas distribusi milik perusahaan minyak Saudi Aramco di Najran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak ada laporan korban jiwa atau kerusakan akibat serangan rudal Houthi ini.

[Gambas:Video 20detik]


Serangan rudal semacam ini merupakan yang keempat kali dalam jangka waktu lima bulan terakhir di wilayah Saudi. Houthi yang didukung Iran, dilaporkan terus meningkatkan serangan dalam beberapa waktu terakhir dalam upaya menjangkau Riyadh dengan rudal mereka. Bulan lalu, satu orang tewas di Riyadh akibat terkena serpihan rudal Houthi yang dihalau oleh militer Saudi.

Serangan rudal Houthi pada Rabu (11/4) waktu setempat itu terjadi setelah dua drone Houthi ditembak jatuh di Jizan dan Abha, wilayah Saudi pada hari yang sama.

Pemberontak Houthi menyatakan serangan rudal mereka menargetkan fasilitas Aramco di Jizan. Namun pihak Aramco menyatakan fasilitas mereka tetap beroperasi normal dan aman.

Dalam pernyataannya, Houthi juga menyatakan serangan rudal ke Saudi merupakan balasan atas serangan udara di Yaman oleh koalisi pimpinan Saudi. Kantor berita Houthi, SABA, menyebut empat orang, termasuk seorang wanita dan seorang anak, tewas akibat dua serangan udara di Razih, Provinsi Saada, Yaman. Sekitar 10 orang lainnya luka-luka akibat dua serangan udara yang disebut dilancarkan koalisi pimpinan Saudi itu.


Diketahui bahwa Saudi dan Uni Emirat Arab melakukan operasi militer melawan Houthi di Yaman sejak tahun 2015. Operasi ini bertujuan memulihkan pemerintahan Yaman di bawah Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi yang diakui secara internasional. Namun pada praktiknya, banyak warga sipil menjadi korban. Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan sekitar 10 ribu orang tewas dalam konflik Yaman selama 3 tahun terakhir.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads