Dilansir dari Fox News, Rabu (11/4/2018), Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) menyatakan melihat lubang polaritas koronal dengan aliran kecepatan tinggi dalam pengamatannya. Tak dijelaskan kapan tepatnya badai tersebut akan tiba di bumi.
Peneliti NASA Alex Young dalam laporan yang diterbitkan Senin (9/4), menyebut setidaknya ada tiga lubang koronal substansial yang mendemonstrasikan medan magnet matahari. Pengamatan tersebut terlihat pada Minggu (8/4).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Angin matahari ini, jika ia berinteraksi dengan magnetosfer (bumi), dapat memunculkan aurora di dekat kutub," imbuhnya.
Badai magnetik di permukaan matahari dapat membentuk apa yang dikenal sebagai 'jilatan api matahari'. Jika badainya cukup kuat, maka akan menyebabkan pelepasan massa koronal (CME).
"(CME) adalah ledakan besar medan magnet dan plasma dari koronal matahari," jelas SWPC.
"Ketika CME berdampak pada magnetosfer Bumi, mereka bertanggung jawab atas badai geomagnetik dan menyebabkan adanya aurora," lanjutnya. (rna/ita)











































