Mohamed Anbar terluka setelah ditembak tentara-tentara Israel di dekat sebuah pos pemeriksaan militer di kota Tulkarm pekan lalu. Saudara laki-lakinya, Khalil Anbar mengatakan bahwa pria Palestina berumur 46 tahun itu meninggal di rumah sakit pada Minggu (8/4) waktu setempat.
"Dia meninggal akibat luka-lukanya di rumah sakit hari ini," ujar Khalil Anbar seperti dikutip media Turki, Anadolu Agency, Senin (9/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah-wilayah Palestina sejak 6 Desember 2017 lalu, ketika Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Situasi kian memanas pekan lalu ketika puluhan warga Palestina tewas ditembak tentara Israel dalam bentrokan yang terjadi saat aksi demo besar-besaran di sepanjang perbatasan Gaza dengan Israel. Ratusan demonstran Palestina juga terluka dalam bentrokan tersebut.
(ita/ita)











































