Seperti dilansir Reuters, Kamis (5/4/2018), juru bicara koalisi pimpinan Saudi, Kolonel Turki al-Malki, menyebut rudal itu berhasil dihalau atau ditembak jatuh saat meluncur ke wilayah Jizan, Saudi bagian barat daya pada Rabu (4/4) malam, sekitar pukul 21.30 waktu setempat.
Ditambahkan Al-Malki, serpihan rudal dari Houthi itu jatuh di kawasan permukiman. Namun dia menyatakan tidak ada laporan korban jiwa maupun kerusakan akibat rudal ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernyataan terpisah, kelompok Houthi menyebut rudal itu sengaja diluncurkan ke target tangki-tangki penyimpanan milik perusahaan minyak Saudi, Aramco.
Pihak Aramco, melalui Twitter, menyatakan semua fasilitas miliknya di Jizan dalam kondisi aman dan beroperasi normal.
Serangan rudal dari Houthi ke wilayah Saudi ini merupakan yang kesekian kalinya. Dalam beberapa hari terakhir, Houthi yang masih menguasai sebagian besar wilayah Yaman bagian utara, telah melancarkan serangkaian rudal ke wilayah Saudi, yang oleh koalisi pimpinan Saudi berhasil dihalau.
Namun serpihan rudal yang telah dihalau itu menewaskan satu orang di Riyadh. Jatuhnya korban tewas ini merupakan yang pertama di Saudi, sebagai dampak dari konflik Yaman.
Berulang kali Saudi menuding Iran sebagai penyuplai rudal ke Houthi. Tudingan itu telah dibantah oleh Iran dan Houthi.
Saudi dan Uni Emirat Arab melakukan operasi militer melawan Houthi di Yaman sejak tahun 2015. Operasi ini bertujuan memulihkan pemerintahan Yaman di bawah Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi yang diakui secara internasional. Namun pada praktiknya, banyak warga sipil menjadi korban. Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan sekitar 10 ribu orang tewas dalam konflik Yaman.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini