Pulau yang terkenal dengan pasir putihnya ini, pernah disebut oleh Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, seperti penampungan limbah. Duterte juga menyebut pulau itu tenggelam dalam limbah kotoran.
Seperti dilansir Channel News Asia, Kamis (5/4/2018), juru bicara Duterte, Harry Roque, mengumumkan via Twitter pada Rabu (4/4) kemarin, Duterte telah memerintahkan penutupan Boracay mulai 26 April mendatang. Rencananya, Boracay akan ditutup selama 6 bulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keputusan menutup Boracay ini memicu pertanyaan soal nasib ribuan orang yang bekerja di sektor pariwisata di Boracay. Dilaporkan bahwa setiap tahunnya, Boracay dikunjungi hingga 2 juta turis dari berbagai negara. Boracay sendiri diketahui memiliki sekitar 500 lokasi bisnis terkait pariwisata, dengan pemasukan tahunan mencapai 56 miliar peso untuk tahun 2017.
Pada Februari lalu, Duterte melontarkan kritikan tajam untuk situasi terkini di Boracay, yang disebutnya telah 'menjadi kolam penampungan limbah cair atau tinja'. Duterte menuding pihak hotel, restoran dan bisnis lainnya di pulau kecil itu sengaja membuang kotoran secara langsung ke laut dan mengubah perairan sekitar Boracay mirip 'penampungan limbah'.
Saat itu Duterte mendesak pihak hotel, restoran dan bisnis lainnya di Boracay untuk segera membersihkan limbah itu.
Pemerintah Filipina telah melakukan evaluasi sanitasi terhadap 300 bisnis pariwisata di Boracay pada Februari lalu. Sebanyak 51 di antaranya mendapat peringatan karena melanggar undang-undang lingkungan.
Bulan lalu, Wakil Menteri Lingkungan Filipina, Jonas Leones, menuturkan kepada AFP bahwa penutupan Boracay akan melibatkan penghentian operasional pesawat terbang dan kapal feri menuju pulau kecil itu. Dia menambahkan, polisi akan ikut dikerahkan jika diperlukan.
"Tangan besi diperlukan untuk memulihkannya ke kondisi sebelumnya. Ini hanya akan sementara," ucap Leones.
Asosiasi bisnis di Boracay, Boracay Foundation Inc, meminta pemerintah Filipina untuk hanya menutup pihak-pihak yang melanggar undang-undang lingkungan saja. "Ini tidak adil bagi pihak-pihak yang patuh (hukum) untuk ikut terdampak penutupan," ucap Direktur Eksekutif Boracay Foundation Inc, Pia Miraflores, kepada AFP.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini