Amerika Peringati 50 Tahun Tewasnya Martin Luther King Jr

Amerika Peringati 50 Tahun Tewasnya Martin Luther King Jr

Jabbar Ramdhani - detikNews
Kamis, 05 Apr 2018 02:55 WIB
Pawai diam di National Mall untuk memperingati 50 tahun tewasnya tokoh perjuangan hak sipil, Martin Luther King Jr di Wasington, AS (Foto: REUTERS/Eric Thayer)
Memphis - Warga Amerika Serikat memperingati 50 tahun peristiwa terbunuhnya tokoh pejuang persamaan ras, Martin Luther King Jr. Pada 4 April 1968 lalu, pendeta dan pemenang hadiah Nobel Perdamaian itu tewas oleh penembak jitu supremasi kulit putih.

Dilansir AFP, ratusan orang ikut dalam pawai yang digelar di Memphis. Putra King, Martin Luther King III, ikut dalam pawai tersebut.

"Ketika kami melihat keadaan hubungan ras, kami telah membuat kemajuan dramatis dalam 50 tahun - tetapi kami tidak berada di tempat yang kami butuhkan," kata King III kepada ABC Good Morning America dari Memphis, Kamis (5/4/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Saya pikir dia akan kecewa dengan beberapa wacana yang kita lihat," sambung King III.

Namun, dia menambahkan ayahnya akan 'sangat bangga' atas gerakan aktivis hari ini, seperti gerakan antikekerasan dan rasialisme Black Lives Matter, kampanye #MeToo untuk hak-hak perempuan, dan gerakan para siswa yang menolak kekerasan bersenjata.

"Dia akan tahu bahwa kita sebagai bangsa dapat, harus, dan akan berbuat lebih baik," ujar King III.


Aktivis hak sipil, Jesse Jackson, bicara dari Memphis's Lorraine Motel, lokasi dimana Martin Luther King tertembak. Dia mengatakan sakit masih dirasakan atas penembakan Martin Luther King yang saat itu berusia 39 tahun.

"Itu selalu menjadi sumber rasa sakit dan kecemasan," kata Jackson.

"Kau mengeluarkan koreng dan luka itu masih basah. Terjadi begitu tiba-tiba, di tengah-tengah percakapan, dalam perjalanan makan malam. Dia akan selalu berusia 39 tahun," sambungnya.

Namun warisan Martin Luther King, kata Jackson, bertahan di dalam hati, pikiran, dan tindakan para demonstran yang saat ini memegang bendera keadilan rasial, sosial dan ekonomi.


"Anda bisa berjuang untuk menghentikan lingkaran kekerasan," ungkap Jackson kepada demonstran.

Martin Luther King dikenal sebagai aktivis radikal yang terus mengampanyekan antikekerasan. Selain itu, dia juga berkampanye tentang kemiskinan, ketimpangan pendapatan, dan perang AS di luar negeri. Martin Luther King begitu dikenang lewat pidato 'I Have A Dream'.

Tanggal kelahirannya, 15 Januari dirayakan sebagai hari libur AS. Selain itu, juga didirikan patung setinggi 30 kaki di menara miliknya di Washington sebagai penghargaan atas hidup dan perjuangannya. (jbr/tsa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads