Seperti dilansir media Turki, Anadolu Agency, Senin (2/4/2018), Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menemui keluarga Karim dan menggendong bayi tersebut.
Bayi Karim telah kehilangan sebelah matanya dalam serangan artileri yang dilakukan pasukan rezim Assad di wilayah Ghouta Timur beberapa waktu lalu. Karim dan keluarganya meninggalkan Ghouta Timur dan masuk ke Idlib sebagai bagian dari evakuasi wajib sesuai kesepakatan gencatan senjata yang ditawarkan Rusia, sekutu utama Suriah. Dari Idlib, Karim dan keluarganya masuk ke Hatay, Turki via gerbang perbatasan Cilvegozu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahun lalu, foto bayi Karim yang kehilangan sebelah matanya dan menderita luka parah akibat serangan pasukan pemerintah telah memicu kampanye solidaritas di media sosial. Karim yang saat itu baru berusia dua bulan, terluka saat peluru artileri menyerang sebuah pasar di Ghouta Timur pada tanggal 29 Oktober 2017. Ibunya sendiri meninggal dunia dalam peristiwa itu.
Bayi Karim telah dianggap sebagai simbol perlawanan terhadap rezim Assad. Sebelumnya, bayi Karim dan keluarganya terpaksa harus berlindung di tempat perlindungan di bawah tanah untuk bertahan hidup dari gempuran-gempuran militer Suriah di Ghouta Timur. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini