Seperti dilansir Reuters dan CNN, Selasa (27/3/2018), gugatan hukum ini diajukan Stormy Daniels yang bernama asli Stephanie Clifford, ke pengadilan California melalui pengacaranya, Michael Avenatti. Gugatan ini menjadi manuver hukum terbaru dari Daniels dan pengacaranya, setelah gugatan lainnya dilayangkan untuk Trump pada awal Maret. Gugatan hukum awal Maret bertujuan menggugurkan kesepakatan tutup mulut antara Trump dan Daniels soal hubungan intim keduanya.
Cohen sendiri telah membantah seluruh klaim Daniels soal perselingkuhannya dengan Trump. Namun Cohen mengakui dirinya pernah membayar uang tutup mulut ke Daniels sebesar US$ 130 ribu (Rp 1,7 miliar). Uang itu diakui diambil dari kantongnya sendiri. Cohen tidak menyebut apakah Trump mengetahui pembayaran ke Daniels itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bisa dipahami secara beralasan bahwa yang ingin disampaikan Cohen adalah Clifford (nama asli Daniels) seorang pembohong, seseorang yang tidak bisa dipercaya, dan bahwa klaim soal hubungan dengan Trump tidak benar," demikian bunyi gugatan hukum dari Daniels untuk Cohen itu. "Cohen memberikan pernyataan itu dengan mengetahui bahwa itu adalah palsu dan sangat diragukan soal kebenaran pernyataan itu," imbuh isi gugatan itu.
Gugatan hukum terbaru ini diajukan usai Daniels tampil dalam program televisi CBS '60 Minutes' yang tayang Minggu (25/3) waktu setempat. Dalam program itu, Daniels mengaku pernah diancam agar tetap bungkam soal hubungan gelapnya dengan Trump tahun 2006-2007.
Daniels juga mengungkapkan momen saat dirinya berhubungan intim dengan Trump dan bagaimana Trump membandingkannya dengan putrinya, Ivanka. Daniels juga menyebut keengganan Trump membahas Melania, bahkan Trump mengakui dirinya dan Melania tidur di kamar terpisah.
Wawancara Daniels yang ditayangkan CBS ditonton hingga 21,3 juta orang di AS. Jumlah itu tercatat sebagai jumlah penonton terbanyak dalam 8 tahun terakhir untuk CBS. Program '60 Minutes' biasanya menghadirkan tokoh penting atau kepala negara yang diwawancara untuk isu-isu penting.
Hal-hal yang diungkapkan Daniels dalam wawancara itu juga dibantah oleh Cohen. Bahkan Cohen langsung mengirimkan surat 'cease-and-desist' kepada pengacara Daniels yang isinya meminta Daniels segera mencabut pernyataan dalam wawancara itu dan meminta maaf.
Dalam surat itu, Cohen juga menyangkal keterlibatan dalam ancaman yang diterima Daniels. Dalam program '60 Minutes', Daniels menyebut dirinya pernah diancam seorang pria tak dikenal di sebuah area parkir di Las Vegas tahun 2011. Pria misterius itu meminta Daniels tidak lagi mengganggu Trump. Saat diwawancarai NBC, pengacara Daniels, Avenatti, menyebut bahwa pria yang mengancam kliennya bukan Cohen, tapi 'seseorang yang terkait Trump atau Cohen'.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini