Dilansir dari The Independent, Senin (26/3/2018), pejabat berwenang menyatakan salju itu disebabkan oleh badai di Kazakhstan yang menyapu debu dan tanah liat di wilayah Omsk.
Baca juga: Salju Oranye Jatuh di Timur Eropa, Kok Bisa? |
Pengamat Lingkungan Rusia menyebut salju itu diperkirakan hasil dari polusi kimia. Hal itu lantaran salju tersebut dianggap mengandung sejumlah besar besi, asam, dan nitrat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petugas Layanan Cuaca Inggris (Met Office), Steven Keates, menyebut fenomena tersebut sebelumnya pernah terlihat di bagian dunia lain. Menurutnya ada banyak pasir dan debu dari Sahara dan Afrika Utara yang terbawa badai pasir.
"Ketika pasir terangkat ke tingkat atas atmosfer dan didistribusikan ke tempat lain," ujar Keates.
"Melihat citra satelit dari NASA, menunjukkan banyak pasir dan debu di atmosfer yang melayang menyeberangi Laut Tengah. Saat hujan atau salju, ia menyeret apa pun yang ada di sana," imbuhnya.
Baca juga: Langit di London Menjadi Kuning, Ada Apa? |
Sebelumnya pada tahun 2017, langit Inggris berubah warna menjadi merah akibat Badai Ophelia yang membawa udara tropis dan debu dari Sahara. Pada tahun 2007, penduduk kota Siberia melaporkan adanya salju oranye yang berbau busuk dan berminyak saat disentuh. (rna/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini