Sejak resmi dijerat dakwaan korupsi dan pendanaan kampanye secara ilegal oleh pengadilan Prancis pekan ini, Sarkozy belum memberi komentar. Dia sempat ditahan pada Selasa (20/3) dan akhirnya dilepaskan pada Rabu (21/3) malam waktu setempat setelah selesai diinterogasi.
Seperti dilansir Reuters dan AFP, Kamis (22/3/2018), tanggapan Sarkozy (63) akhirnya dimuat oleh surat kabar Prancis, Le Figaro. Namun tanggapan ini merupakan pernyataan yang disampaikan Sarkozy kepada penyidik saat dia diinterogasi, pekan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernyataan itu, Sarkozy mengeluhkan kurangnya 'bukti fisik' untuk mendakwanya. Dia juga meminta diperlakukan sebagai saksi, bukannya tersangka. Lebih lanjut, Sarkozy menyebut tudingan ini sebagai 'manipulasi oleh diktator Khadafi atau kelompoknya'.
"Saya dituduh tanpa adanya bukti fisik karena deklarasi yang disampaikan Khadafi, putranya, keponakannya, sepupunya, juru bicaranya, mantan perdana menterinya," ucap Sarkozy dalam pernyataan itu.
"Saya bagai hidup di neraka akibat fitnah ini, sejak 11 Maret 2011," imbuhnya, merujuk pada hari saat Khadafi melontarkan tudingan ke Sarkozy.
Hakim di Prancis memutuskan untuk mendakwa Sarkozy setelah meyakini ada cukup bukti. Secara rinci, Sarkozy yang menjabat Presiden Prancis periode 2007-2012 ini dijerat dakwaan korupsi, pendanaan kampanye secara ilegal dan menutup-nutupi penyalahgunaan uang negara Libya.
Penyelidikan kasus ini digelar sejak tahun 2013, usai muncul klaim dari sejumlah tokoh rezim Khadafi soal pendanaan kampanye dari diktator Libya itu. Seorang pengusaha keturunan Prancis-Lebanon, Ziad Takieddine, mengaku telah mengantarkan tiga koper berisi uang tunai dari Khadafi untuk Sarkozy tahun 2006 dan 2007, menjelang pilpres Prancis. Setiap koper berisi uang 1,5 juta hingga 2 juta euro, dalam pecahan 200 dan 500 euro.
(nvc/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini