Presiden Seumur Hidup dan Sejarah Kekaisaran Tanpa Batas di China

Beijing - Amandemen konstitusi China membuat Presiden Xi Jinping bisa berkuasa tanpa batasan durasi yang jelas. Xi yang kini berusia 62 tahun bisa menjadi presiden seumur hidup.

Xi bisa mengikuti jejak Mao Zedong, pendiri Republik Rakyat China (RRC) yang menjabat hingga akhir hayatnya. Mao menjadi Presiden China dari tahun 1949 hingga meninggal di tahun 1976.

Jabatan seumur hidup Presiden China ini mengingatkan akan sejarah panjang kekaisaran China. Di mana setiap Dinasti dapat memerintah seumur hidup bahkan turun temurun.

Baca juga: Potret Mao Zedong 'Sang Legenda' China, Bisa Diulangi Xi Jinping

Kekaisaran di China berlangsung selama ribuan tahun. Kekaisaran China berakhir pada masa Dinasti Qing. Qing memerintah dari tahun 1644 hingga 1912.

Revolusi yang dipimpin tokoh revolusioner Sun Yat Sen membuat Dinasti Qing berakhir. Pada 1 Januari 1912, terbentuklah Republik China.

Meski demikian, posisi presiden pertama dijabat oleh mantan jenderal di Dinasti Qing, Yuan Shikai. Ketika Yuan Shikai meninggal pada 1916, China terpecah belah secara politik dan penguasa masing-masing daerah jauh lebih berpengaruh.

Baca juga: Pasca Amandemen UUD China, Xi Jinping Bisa Jadi The Next Mao Zedong

Pemerintahan sepeninggal Yuan Shikai yang berpusat di Beijing mendapat pengakuan internasional namun secara nasional tidak punya kekuatan apa-apa. Perang sipil China terjadi sejak periode ini.

Pada tahun 1949, perang tersebut selesai. Partai Komunis memenangkan perang dan mengontrol mayoritas daratan di China.

Mao Zedong memproklamirkan Republik Rakyat China dan menunjuk dirinya sebagai presiden. Setiap tanggal 1 Oktober diperingati sebagai hari kemerdekaan RRC. (rna/fjp)