Serangan ini terjadi pada Senin (26/2) waktu setempat. Serangan dilakukan oleh pesawat tempur koalisi Saudi Arabia.
"Sebuah kekeliruan serangan oleh pesawat tempur koalisi menewaskan 6 pasukan--satu petugas dan 5 tentara," ujar seorang sumber militer yang berbasis di kubu pemerintah Marib, seperti dilansir dari AFP, Selasa (27/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sumber militer pemerintahan berikutnya malah memberikan keterangan lebih banyak. Lebih dari 20 orang terbunuh, termasuk tiga komandan tinggi. Hingga kini koalisi pimpinan Arab belum memberikan tanggapan atas serangan itu.
Diketahui, pada 2015 Arab Saudi meluncurkan aliansi militer Yaman dengan tujuan mengembalikan kekuasaan Presiden Abedrabbo Mansour Hadi dan membalik posisi para pemberontak Huthi.
Dalam beberapa bulan terakhir, pasukan Yaman yang didukung koalisi telah menguasai beberapa basis Huthi di Nihm. Sebelumnya wilayah ini dikuasai oleh pemberontak sejak tahun 2014.
Nihm sendiri merupakan pintu gerbang utama menuju ibu kota dan disebut sebagai medan pertempuran berdarah. Sebab, daerah ini sulit dihadapi dengan kemajuan militer sekalipun, karena medannya yang berupa pegunungan berbahaya dan ribuan ranjau darat yang ditanam oleh pemberontak yang mendapat dukungan Iran. (nif/elz)











































