Pemimpin badan dunia itu memuji keluarnya resolusi DK PBB pada Sabtu (24/2) waktu setempat tersebut setelah perdebatan sengit di dewan. Namun ditekankannya, resolusi itu harus diterapkan segera.
"Resolusi Dewan Keamanan hanya berarti jika itu diimplementasikan secara efektif, dan karena itulah saya mengharapkan resolusi segera diimplementasikan dan dipertahankan," tutur Guterres.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ghouta Timur tak bisa menunggu, sudah saatnya menghentikan neraka di bumi ini," cetus Guterres dalam pidato pembukaan sesi tahunan ke-37 Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss seperti dilansir kantor berita Reuters, Senin (26/2/2018).
Sebelumnya, Guterres menyebut situasi di Ghouta Timur seperti "neraka di muka bumi." Dalam pernyataan di depan anggota Dewan Keamanan PBB di New York, hari Rabu (21/02), Guterres menyerukan penghentian pertempuran di kawasan yang dikuasai pemberontak tersebut. "Seruan saya kepada semua pihak yang terlibat perang adalah, hentikan pertempuran sesegera mungkin," kata Guterres.
Pemimpin badan dunia itu menambahkan, gencatan senjata sangat penting untuk memungkinkan penyaluran bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di Ghouta Timur yang terjebak konflik. Kata 'neraka' yang digunakan Sekjen PBB tersebut untuk menggambarkan situasi dan kondisi yang sangat mengenaskan di kawasan ini.
Seorang warga setempat, Firas Abdullah mengatakan, "Rudal dan mortir dijatuhkan ke kami seperti hujan."
"Tak ada tempat untuk bersembunyi di Ghouta Timur ini ... kami tak bisa lepas dari mimpi buruk," ujarnya.
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini