Soal Ghouta Suriah, PBB: Sudah Saatnya Hentikan Neraka di Bumi

Soal Ghouta Suriah, PBB: Sudah Saatnya Hentikan Neraka di Bumi

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 26 Feb 2018 16:53 WIB
dampak serangan rezim Suriah di Ghouta Timur (Foto: REUTERS/Bassam Khabieh)
Jenewa - Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyerukan agar resolusi Dewan Keamanan PBB soal gencatan senjata selama 30 hari di Suriah, bisa dilaksanakan segera.

Pemimpin badan dunia itu memuji keluarnya resolusi DK PBB pada Sabtu (24/2) waktu setempat tersebut setelah perdebatan sengit di dewan. Namun ditekankannya, resolusi itu harus diterapkan segera.

"Resolusi Dewan Keamanan hanya berarti jika itu diimplementasikan secara efektif, dan karena itulah saya mengharapkan resolusi segera diimplementasikan dan dipertahankan," tutur Guterres.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Guterres mengatakan, dengan gencatan senjata, badan-badan kemanusiaan PBB akan bisa mengantarkan bantuan dan mengevakuasi para korban luka dari Ghouta Timur, kawasan di pinggiran Damaskus yang dikuasai pemberontak. Kawasan tersebut gencar diserang militer Suriah dalam beberapa hari terakhir ini, hingga menewaskan ratusan warga sipil. Sekitar 400 ribu orang bermukim di wilayah tersebut.

"Ghouta Timur tak bisa menunggu, sudah saatnya menghentikan neraka di bumi ini," cetus Guterres dalam pidato pembukaan sesi tahunan ke-37 Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss seperti dilansir kantor berita Reuters, Senin (26/2/2018).

Sebelumnya, Guterres menyebut situasi di Ghouta Timur seperti "neraka di muka bumi." Dalam pernyataan di depan anggota Dewan Keamanan PBB di New York, hari Rabu (21/02), Guterres menyerukan penghentian pertempuran di kawasan yang dikuasai pemberontak tersebut. "Seruan saya kepada semua pihak yang terlibat perang adalah, hentikan pertempuran sesegera mungkin," kata Guterres.

Pemimpin badan dunia itu menambahkan, gencatan senjata sangat penting untuk memungkinkan penyaluran bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di Ghouta Timur yang terjebak konflik. Kata 'neraka' yang digunakan Sekjen PBB tersebut untuk menggambarkan situasi dan kondisi yang sangat mengenaskan di kawasan ini.

Seorang warga setempat, Firas Abdullah mengatakan, "Rudal dan mortir dijatuhkan ke kami seperti hujan."

"Tak ada tempat untuk bersembunyi di Ghouta Timur ini ... kami tak bisa lepas dari mimpi buruk," ujarnya.

[Gambas:Video 20detik]

(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads