Meski Gencatan Senjata, Serangan Rezim Suriah di Ghouta Berlanjut

Meski Gencatan Senjata, Serangan Rezim Suriah di Ghouta Berlanjut

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 26 Feb 2018 12:36 WIB
dampak serangan rezim Suriah di Ghouta Timur (Foto: REUTERS/Bassam Khabieh)
Teheran - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) telah mengeluarkan resolusi yang menuntut gencatan senjata selama 30 hari di Suriah. Namun kepala staf militer Iran Mohammad Bagheri menyatakan, resolusi DK PBB tersebut tidak mencakup "kelompok-kelompok teroris" di Ghouta Timur. Ditegaskannya, para teroris tersebut akan terus menjadi target serangan militer Suriah.

"Kami menghormati resolusi ini yang merupakan keputusan internasional ... dan pemerintah Suriah juga menghormatinya," kata Bagheri seperti dikutip kantor berita resmi Iran, IRNA dan dilansir AFP, Senin (26/2/2018).

"Namun zona-zona di pinggiran Damaskus yang berada di tangan Al-Nusra dan kelompok-kelompok teroris lainnya tidak tercakup dalam gencatan senjata dan operasi pembersihan serta serangan-serangan oleh militer Suriah akan terus berlanjut," imbuh pejabat tinggi militer Iran itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DK PBB pada Sabtu (24/2) waktu setempat mengadopsi resolusi yang menyerukan gencatan senjata 30 hari di Suriah agar pengiriman bantuan dan evakuasi medis bisa dilakukan. Resolusi ini dikeluarkan seiring kecaman negara-negara Barat atas gencarnya serangan-serangan militer Suriah di Ghouta Timur, kawasan di pinggiran Damaskus yang dikuasai pemberontak. Ratusan warga sipil Suriah dilaporkan tewas akibat serangan-serangan rezim selama beberapa hari terakhir itu.

Namun setelah keluarnya resolusi DK PBB tersebut, pertempuran ganas terjadi di daerah-daerah selatan Ghouta Timur pada Minggu (25/2) waktu setempat.

"Kubu Barat dan para pendukung teroris bersikeras untuk menetapkan gencatan senjata namun Rusia dan Iran berusaha membatasi resolusi ini, sehingga kelompok teroris seperti Al-Nusra dikecualikan dan perang bisa dilanjutkan terhadap mereka," tutur Bagheri.

"Wilayah Suriah harus bersih dari kelompok-kelompok teroris dalam beberapa bulan mendatang sehingga warga Suriah bisa hidup dengan damai," tandasnya.

Seperti diketahui, Iran dan Rusia merupakan pendukung rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam memerangi para pemberontak di negara tersebut. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads