Para militan Boko Haram menyerang Sekolah Menengah Sains Puteri Pemerintah di Dapci, negara bagian Yobe pada Senin (19/2) malam waktu setempat. Warga lokal awalnya mengatakan bahwa para pelajar dan guru-guru mereka melarikan diri dari sekolah khusus puteri tersebut.
Namun kemudian muncul kekhawatiran mengenai keberadaan para siswi. Menurut salah seorang murid yang berhasil lolos, kemungkinan mereka telah dibawa oleh para militan Boko Haram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para orangtua yang cemas berkumpul di sekolah tersebut pada Rabu (21/2) untuk meminta penjelasan. Saat ini jumlah anak-anak perempuan yang hilang masih simpang-siur.
Gubernur negara bagian Yobe, Ibrahim Gaidam mengatakan lebih dari 50 murid belum ditemukan saat ini. Namun menurut kepala kepolisian negara bagian tersebut, Abdulmaliki Sumonu, sebanyak 111 murid hilang.
"815 pelajar kembali ke sekolah dan terlihat, dari total 926 pelajar di sekolah itu," ujar Sumonu. "Sisanya menghilang. Sejauh ini belum ada kasus penculikan yang ditetapkan," ujarnya kepada para wartawan di Damaturu, ibu kota negara bagian Yobe.
Sebelumnya pada April 2014 silam, Boko Haram menggemparkan dunia saat mereka menculik 276 anak-anak perempuan dari sekolah mereka di Chibok, negara bagian Borno, yang bertetangga dengan Yobe. Kemudian sebanyak 57 anak di antaranya berhasil melarikan diri, dan sejak Mei 2017, sebanyak 107 anak berhasil lolos ataupun telah dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan yang dimediasi pemerintah Nigeria.
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini