Seperti dilansir AFP, Rabu (21/2/2018), otoritas Iran menyatakan tidak ada korban selamat yang ditemukan di lokasi jatuhnya pesawat maskapai Iran Aseman Airlines dengan nomor penerbangan EP3704 itu. Pesawat sipil itu menghilang dari radar selang 45 menit usai lepas landas dari Teheran pada Minggu (18/2) waktu setempat.
Helikopter penyelamat akhirnya menemukan lokasi jatuhnya pesawat pada Selasa (20/2), setelah mengalami berbagai hambatan akibat cuaca buruk. Bangkai pesawat yang membawa 66 penumpang dan awak itu ditemukan di ketinggian 4 ribu meter di kawasan Dena, Pegunungan Zagros.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun ketinggian dan kondisi cuaca yang tidak bersahabat membuat helikopter penyelamat kesulitan mendarat. Proses evakuasi jenazah korban tidak bisa dilakukan via udara dan terpaksa dilakukan via darat. Para personel darurat dan tentara Iran membawa langsung jenazah korban dari lokasi jatuhnya pesawat yang ada di dekat puncak hingga ke jalanan di kaki gunung.
"Saat ini, kami menghadapi badai salju dan angin dingin di puncak dan jarak pandang juga sangat rendah," sebut Wakil Komandan Pasukan Militer Angkatan Darat, Brigadir Jenderal Nozar Nemati, kepada televisi setempat.
"Kami memutuskan bahwa jenazah-jenazah yang bisa dibawa turun akan dibawa turun oleh komando militer atau petugas darurat," imbuhnya.
Dalam pernyataan terpisah, Gubernur Isfahan, Mohsen Mehralizadeh, menyebut baru 32 jenazah yang telah ditemukan di lokasi. Tujuh jenazah di antaranya telah dibawa turun oleh tim pertama pada Rabu (21/2) pagi waktu setempat.
Otoritas darurat setempat menyebut, keberadaan retakan di permukaan es dan risiko longsor membuat operasi evakuasi jenazah korban sangat berbahaya dan memakan banyak waktu.
Penyebab jatuhnya pesawat jenis ATR 72 turboprop bermesin ganda ini masih diselidiki.
(nvc/bpn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini