Gantikan Jacob Zuma, Cyril Ramaphosa Jadi Presiden Afsel yang Baru

Gantikan Jacob Zuma, Cyril Ramaphosa Jadi Presiden Afsel yang Baru

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 15 Feb 2018 20:09 WIB
Cyril Ramaphosa (REUTERS/Mike Hutchings)
Cape Town - Afrika Selatan (Afsel) memiliki presiden baru setelah Jacob Zuma mengundurkan diri. Cyril Ramaphosa telah dipilih oleh para anggota parlemen Afsel sebagai presiden yang baru, hari ini.

Seperti dilansir AFP, Kamis (15/2/2018), Ramaphosa terpilih tanpa voting karena dia menjadi satu-satunya kandidat yang dinominasikan. Dia terpilih dalam sidang khusus di parlemen Afsel di Cape Town, dengan Ketua Mahkamah Agung Mogoeng Mogoeng menetapkan terpilihnya Ramaphosa.

Pengumuman ini disambut sorakan keras dari Partai Kongres Nasional Afrika atau ANC yang kini berkuasa di Afsel. Ramaphosa sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden Afsel di bawah Zuma. Usai Zuma mundur, dia menjabat Pelaksana Tugas Presiden Afsel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dijadwalkan Ramaphosa akan memberikan pidato pertama di parlemen usai terpilih menjadi Presiden Afsel yang baru.

Zuma yang memimpin Afsel sejak tahun 2009, akhirnya mengundurkan diri pada Rabu (14/2) kemarin setelah dipaksa partainya, ANC. Pemerintahan Zuma selama 9 tahun terakhir diwarnai banyak skandal korupsi, perlambatan pertumbuhan ekonomi dan merosotnya popularitas ANC dalam pemilu.


Awalnya Zuma menolak mundur dan mengecam ANC. Namun ANC yang berkuasa di Afsel sejak dihapuskannya sistem apartheid itu, mengancam akan memakzulkan Zuma melalui parlemen jika dia tak mematuhi permintaan mundur. Zuma akhirnya memilih mundur.

Namun dalam wawancara pada Rabu (14/2) waktu setempat, Zuma menyebut dirinya menerima perlakuan 'sangat tidak adil' dari ANC yang menaunginya sejak 1959 silam.

Kekuasaan Zuma atas ANC lepas sejak Desember 2017 saat kandidat pemimpin ANC pilihannya, Nkosazana Dlamini-Zuma yang mantan istrinya, kalah dari Ramaphosa dalam voting. ANC kemudian menggelar pembicaraan maraton antara para tokoh penting partai sebelum memutuskan meminta Zuma mundur.

Diektahui bahwa pemerintahan Zuma banyak menghadapi tudingan korupsi, yang selalu dibantahnya. Pada 2016, pengadilan Afsel menyatakan Zuma melanggar Konstitusi karena tidak mengganti uang pemerintah yang digunakan untuk rumah pribadinya. Kemudian tahun 2017, Mahkamah Agung Afsel menyebut Zuma menghadapi 18 tuduhan korupsi, penyelewengan, dan pencucian uang terkait pembelian senjata di tahun 1999.

Belakangan Zuma dikaitkan dengan pengusaha India keluarga Gupta yang dituding mempengaruhi pemerintah. Keduanya telah membantah hal itu.

(nvc/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads