"Dia bilang: 'Duduk bareng dengan Assad dan bicarakan masalah ini," kata Erdogan mengacu ke pernyataan Kemal Kilicdaroglu, kepala Republican People's Party (CHP), partai oposisi utama di Turki.
"Apa yang akan kita bicarakan dengan seorang pembunuh yang telah membunuh 1 juta warganya," cetus Erdogan di kompleks kepresidenan di Ankara seperti dilansir kantor berita Turki, Anadolu Agency, Jumat (9/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya pada Selasa (6/2) waktu setempat, dalam pidatonya di depan para anggota partainya, Kemal Kilicdaroglu, kepala partai oposisi Turki, Republican People's Party (CHP), menyerukan pemerintah Erdogan untuk membuka hubungan dengan rezim Assad guna menyelesaikan konflik di Suriah.
Mengenai operasi militer Turki di Afrin, Suriah utara yang tengah berlangsung, Erdogan mengatakan bahwa operasi militer itu akan membuka jalan bagi para pengungsi Suriah yang kini berada di Turki, untuk pulang ke tanah air mereka.
"Kita akan menyelesaikan masalah Afrin dan Idlib. Kita ingin saudara-saudara pengungsi kita kembali ke tanah air dan rumah-rumah mereka. Tentunya, kita tak akan menampung 3,5 juta warga Suriah di sini (di Turki) selamanya. Bagaimanapun juga, mereka ingin kembali ke tanah mereka sendiri secepat mungkin," kata Erdogan.
Sejak 20 Januari lalu, Turki melancarkan operasi militer untuk membersihkan para milisi Kurdi YPG/PKK dan militan ISIS dari Afrin, Suriah barat laut. Militer Turki menyatakan, sejak operasi yang diberi nama 'Operation Olive Branch' itu dimulai, sebanyak 1.028 anggota YPG/PKK dan ISIS telah tewas ataupun menyerah.
Afrin telah menjadi tempat persembunyian besar bagi YPG/PKK sejak Juli 2012 ketika pasukan rezim Assad meninggalkan wilayah itu dan membiarkannya berada di bawah kendali kelompok milisi Kurdi itu tanpa melakukan perlawanan. Pemerintah Ankara menganggap kelompok Kurdi YPG/PKK sebagai organisasi teror.
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini