Gempa 6,4 SR ini mengguncang wilayah di dekat kota wisata Hualien sesaat sebelum Selasa (6/2) tengah malam waktu setempat. Getaran gempa yang kuat membuat sejumlah gedung rusak dan miring dalam posisi berbahaya.
Laporan awal dari pemerintah menyebut sedikitnya 149 orang tidak diketahui keberadaannya atau hilang usai gempa. Dalam keterangan terbaru, seperti dilansir Reuters, Rabu (7/2/2018), Wali Kota Hualien, Fu Kun-chi, menyebut jumlah korban hilang kini mencapai 60 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
| Baca juga: Video Momen Mencekam Pasca Gempa Taiwan | 
Salah satu gedung yang miring adalah Marshall Hotel di Hualien. Petugas penyelamat berupaya menyelamatkan dua orang yang terjebak. Satu orang berhasil dievakuasi dengan selamat, namun yang lain dinyatakan tewas. Keduanya merupakan warga negara Taiwan.
Korban luka sejauh ini mencapai 243 orang. Dengan beberapa di antaranya merupakan warga asing dari China, Ceko, Jepang, Singapura dan Korea Selatan (Korsel). Media lokal Taiwan yang mengutip Kementerian Luar Negeri menyebut setidaknya 31 warga asing menjadi korban luka.
Otoritas setempat menyebut korban tewas sejauh ini mencapai lima orang.
"Ini merupakan gempa bumi paling buruk dalam sejarah Hualien, atau setidaknya selama 40 tahun saya hidup," ucap salah satu relawan penyelamat, Yang Hsi Hua. "Kami tidak pernah mengalami hal seperti ini, kami tidak pernah mendapati gedung ambruk. Juga, getaran terus terasa, jadi semua orang ketakutan, kami berlari ke tempat terbuka untuk menghindarinya," imbuhnya.
Otoritas setempat menyatakan, gempa susulan dengan kekuatan setidaknya 5 SR diperkirakan masih akan mengguncang kawasan tersebut hingga dua pekan ke depan. Getaran kecil membuat cemas warga setempat sepanjang Rabu (7/2) ini. (nvc/ita)








































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
 