Gempa bumi ini mengguncang wilayah di dekat kota wisata Hualien sesaat sebelum Selasa (6/2) tengah malam waktu setempat. Otoritas setempat menyatakan dua orang tewas akibat gempa itu. Sedangkan sekitar 219 orang lainnya mengalami luka-luka.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (7/2/2018), data terbaru dari pemerintah mengindikasikan sedikitnya 149 orang tidak diketahui keberadaannya atau masih hilang usai gempa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para korban hilang itu diyakini masih terjebak di dalam gedung yang miring atau di antara reruntuhan gedung yang roboh. Pusat gempa berada di lokasi berjarak 22 kilometer sebelah timur laut Hualien, pantai timur Taiwan.
Warga setempat hanya bisa menunggu dan melihat operasi penyelamatan dengan penuh kecemasan. Para petugas berseragam oranye dan merah yang memakai helm pelindung tampak sibuk menyisir blok-blok apartemen untuk mencari korban yang terjebak.
Salah satu operasi penyelamatan berlangsung di sebuah rumah sakit militer yang rusak akibat gempa ini. Jendela rumah sakit itu pecah dan gedungnya miring sekitar 40 derajat akibat gempa.
Hualien merupakan kota pantai dengan penduduk 100 ribu orang. Beberapa ruas jalanan kota Hualien rusak akibat getaran gempa yang kuat. Sekitar 40 ribu rumah tidak mendapat aliran air bersih dan 600 rumah lainnya tidak mendapat aliran listrik.
Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, telah datang langsung ke lokasi yang dilanda gempa pada Rabu (7/2) dini hari untuk membantu mengarahkan operasi penyelamatan. "Presiden meminta kabinet dan kementerian terkait untuk segera meluncurkan 'mekanisme bencana' dan bekerja secepat mungkin untuk pemulihan bencana," demikian pernyataan kantor Presiden Tsai.
(nvc/ita)











































