Usai Ditembak, Jet Tempur Rusia Wajib Terbang Lebih Tinggi di Suriah

Usai Ditembak, Jet Tempur Rusia Wajib Terbang Lebih Tinggi di Suriah

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 06 Feb 2018 18:25 WIB
Pilot jet tempur Rusia meledakkan diri dengan granat usai pesawatnya ditembak jatuh di atas wilayah pemberontak di Suriah (BBC World)
Moskow - Militer Rusia memerintahkan setiap pesawat tempur yang beroperasi di Suriah untuk terbang lebih tinggi. Hal ini disampaikan setelah salah satu jet tempur Rusia jatuh usai terkena rudal antipesawat yang ditembakkan dari peluncur portabel yang ditaruh di bahu.

Satu jet tempur SU-25 milik Rusia ditembak jatuh pemberontak Suriah di Provinsi Idlib pada Sabtu (3/2) lalu. Kementerian Pertahanan Rusia menyebut pilot jet tempur itu melontarkan diri, bertempur dengan pemberontak di lapangan sebelum meledakkan diri dengan granat yang dibawanya.

Menurut laporan terbaru yang disampaikan surat kabar lokal Izvestia dengan mengutip sumber Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dilansir Reuters, Selasa (6/2/2018), ada kebijakan baru yang diberlakukan untuk menghindarkan jet-jet tempur Rusia dari serangan pemberontak Suriah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Izvestia menyatakan keputusan telah diambil oleh otoritas Rusia agar untuk selanjutnya setiap pesawat tempur harus terbang di atas ketinggian 5 ribu meter sebagai upaya untuk menjaga agar pesawat tempur itu tetap aman.


Disebutkan Izvestia, kebijakan semacam ini pernah diberlakukan sebelumnya. Namun disebutkan juga bahwa jet tempur jenis SU-25 memiliki alasan untuk terbang di ketinggian lebih rendah dalam beberapa hari terakhir.

Dalam pernyataan terpisah, Kremlin menyebut rudal yang ditembakkan dari peluncur portabel di bahu yang dimiliki pemberontak Suriah kini menjadi ancaman bagi seluruh pesawat yang beroperasi di Suriah. Namun Kremlin menyatakan masih terlalu dini untuk menyebut siapa yang menyuplai sistem persenjataan semacam itu ke pemberontak Suriah.

"Luar biasa mengkhawatirkan bahwa rudal darat-ke-udara yang ditembakkan dari pelontar bahu kini berada di tangan teroris. Ini menjadi bahaya besar bagi seluruh pemerintahan," ucap juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, kepada wartawan.


Kementerian Pertahanan Rusia menyebut pilot jet tempur yang ditembak jatuh itu bernama Mayor Roman Filipov. Dilaporkan Filipov akan mendapat penghargaan anumerta berupa medali Pahlawan Rusia, yang juga dikenal dengan sebutan Bintang Emas. Rusia menyebut Filipov gugur di medan pertempuran sebagai pahlawan. "Sang pilot tewas secara heroik. Kami bangga dengan para pahlawan kami," tegas Peskov.

Secara terpisah, media-media lokal Rusia melaporkan bahwa rezim Suriah dan mungkin bersama pasukan khusus Rusia yang beroperasi di negara itu, akan melakukan operasi khusus untuk mengambil jenazah Filipov. Operasi khusus itu juga bertujuan mengumpulkan potongan proyektil yang mengenai jet tempur Filipov untuk mencari tahu siapa penyuplai senjata yang digunakan para pemberontak.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads