Disampaikan Kementerian Pertahanan China dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Selasa (6/2/2018), sistem pencegatan antirudal itu diuji coba pada Senin (5/2) waktu setempat di wilayah China dekat perbatasan.
"Teknologi pencegatan antirudal di udara yang berbasis di darat," sebut Kementerian Pertahanan China soal sistem yang baru diuji coba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama ini China berulang kali menentang pengerahan sistem antirudal buatan AS, Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) di Korea Selatan (Korsel). Namun negara ini juga melakukan penelitian untuk teknologi serupa untuk wilayahnya sendiri.
Sama seperti China, Rusia juga menentang pengerahan THAAD. Namun kedua negara itu sama-sama menggelar uji coba antirudal di wilayah masing-masing.
China mengkhawatirkan sistem THAAD yang memiliki radar sangat kuat, bisa melihat ke dalam wilayahnya dan mengancam keamanan perbatasannya.
Otoritas China hanya memberikan sedikit rincian soal program rudalnya, terlepas dari pernyataan-pernyataan singkat yang disampaikan Kementerian Pertahanan atau media nasional China. Tahun 2016, Kementerian Pertahanan China mengkonfirmasi pihaknya akan menggelar uji coba antirudal setelah foto sistem antirudal miliknya muncul dalam tayangan televisi nasional.
China mengakui pihaknya melakukan uji coba sistem antirudal sejak tahun 2010. Mereka menyatakan teknologi semacam ini diperlukan untuk pertahanan dan keamanan negaranya.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini