Warga di sejumlah wilayah Suriah telah melaporkan meningkatnya serangan-serangan udara. Pasukan Suriah bahkan dituding menggunakan bahan-bahan kimia beracun terhadap zona-zona yang dikuasai pemberontak.
Pemerintah Amerika Serikat pada Senin (5/2) menyatakan ada "bukti jelas" serangan-serangan gas klorin dalam beberapa pekan terakhir, termasuk di kawasan yang dikuasai pemberontak, Ghouta Timur dekat Damaskus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"29 wara sipil tewas dan puluhan lainnya luka-luka," ujar kepala Observatory, Rami Abdel Rahman seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (6/2/2018).
Serangan paling mematikan pada hari tersebut terjadi di sebuah pasar di kota Beit Sawa, yang menewaskan 10 warga sipil termasuk dua anak-anak. Sembilan warga sipil lainnya, dua orang di antaranya anak-anak dan seorang pekerja penyelamat lokal, tewas dalam serangan udara di Arbin.
Lebih dari 340 ribu orang telah tewas selama konflik di Suriah, yang berawal dengan aksi-aksi protes antipemerintah, namun kemudian berkembang menjadi perang saudara yang tak berkesudahan. Ribuan anak-anak termasuk di antara korban tewas.
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini