Dilansir Reuters, Minggu (4/2/2018) serangan bom bunuh diri itu terjadi di area olahraga militer.
"Para tentara sedang bermain bola voli di malam hari di luar pangkalan militer, ketika seorang pembom bunuh diri berhasil meledakkan dirinya," kata seorang petugas keamanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tehreek-e-Taliban yang juga dikenal sebagai Taliban Pakistan telah mengklaim serangan tersebut dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke media. Mereka menyebutnya sebagai proses balas dendam.
"Insya Allah Tehreek-e-Taliban telah memulai proses pembalasan dendam. Tunggu lebih banyak (serangan) yang menyusul," ujar juru bicara Taliban Mohammad Khurasani dalam pernyataan tersebut.
Pihak militer telah waspada terhadap tanda-tanda kebangkitan Taliban. Mereka berusaha membangun kembali institusi sipil dan memenangkan penduduk lokal sebagai benteng melawan ideologi radikal.
Sejak dikejar-kejar di wilayah tersebut, Taliban telah melakukan serangan balas dendam terhadap aktivis anti-militansi. Mereka juga berusaha memeras uang dari para pemilik bisnis di salah satu wilayah yang mana pihak Pakistan telah menempatkan lebih dari 4.000 tentara di sana.
Perdana Menteri Pakistan Shahid Khaqan Abbasi mengutuk serangan tersebut. Ia menyebut akan melawan terorisme sampai ke akarnya.
"Tidak ada serangan pengecut yang bisa menghalangi kita dalam perjuangan melawan ancaman terorisme sampai pada kesimpulan logisnya. Kami akan terus berjuang sampai hingga akar (terorisme) bisa diberantas," kata Abbasi. (haf/haf)











































