John Battaglia menembak mati dua putrinya yang berumur 6 tahun dan 9 tahun pada 2001, ketika mereka tengah berada di rumahnya untuk acara makan malam. Pria AS itu membunuh kedua anaknya ketika mereka sedang berbicara dengan ibu mereka, Mary Jean Pearl lewat telepon.
Kedua korban, Faith (9) dan Liberty (6) ditemukan tewas di apartemen Battaglia di Dallas dengan beberapa luka tembakan. Di menit-menit terakhir seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (2/2/2018), pengacara Battaglia sempat mengajukan permohonan untuk menunda eksekusi mati pria itu. Alasannya, pria tersebut menderita gangguan jiwa dan delusi yang membuatnya tak bisa memahami mengapa dia dihukum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya dalam wawancara dengan The Dallas Morning News pada tahun 2014, Battaglia membantah melakukan pembunuhan tersebut. "Saya tidak merasa kalau saya membunuh mereka," tuturnya.
Battaglia merupakan tahanan kedua di Texas yang dieksekusi mati pekan ini dan yang ketiga tahun ini.
(ita/ita)











































