Direktur CIA Bertemu Pejabat Intelijen Rusia, Ada Apa?

Direktur CIA Bertemu Pejabat Intelijen Rusia, Ada Apa?

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 31 Jan 2018 18:31 WIB
Mike Pompeo (REUTERS/Jonathan Ernst)
Washington DC - Direktur Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat atau CIA, Mike Pompeo baru-baru ini bertemu sejumlah pejabat tinggi intelijen Rusia. Salah satunya seorang pejabat Rusia bernama Sergey Naryshkin yang pernah dijatuhi sanksi oleh AS. Pertemuan yang digelar di AS ini menuai tanda tanya.

Naryshkin diketahui menjabat sebagai Direktur Dinas Intelijen Asing Rusia atau yang biasa disebut SVR. Sosok Naryshkin dianggap kontroversial karena pada tahun 2014, dia dijatuhi sanksi oleh pemerintah AS di bawah kepemimpinan Presiden Barack Obama terkait aksi Rusia di Ukraina. Dalam kondisi itu, Naryshkin tidak seharusnya diizinkan berkunjung ke wilayah AS, bahkan bertemu dengan pejabat tinggi AS sekelas Direktur CIA.

Seperti dilansir CNN dan Reuters, Rabu (31/1/2018), pertemuan Pompeo dengan Naryshkin ini terungkap dari keterangan Duta Besar AS untuk Rusia, Jon Huntsman serta dari laporan media-media lokal Rusia. Pertemuan dilaporkan berlangsung di luar Washington DC.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu media nasional Rusia, Rossiya-1, melaporkan kunjungan ini dengan menyebut Naryshkin terlihat naik pesawat komersial Aeroflot yang terbang ke AS, pekan lalu. Reporter Rossiya-1 bahkan menyebut Nasyshkin mendarat di New York dan bertemu dengan Direktur CIA Mike Pompeo.


Sedangkan Dubes Huntsman dalam wawancara dengan radio Rusia, Echo Moscow pada Selasa (30/1) waktu setempat, menyebut Pompeo memang bertemu dengan sejumlah pejabat intelijen Rusia pekan lalu. Namun Huntsman tidak menyebut secara spesifik nama Naryshkin.

Kedutaan Besar Rusia untuk AS mengungkapkan kunjungan Naryshkin via Twitter. Mereka melansir laporan media Rusia, ITAR-Tass, yang mengutip keterangan Duta Besar Rusia di Washington DC, Anatoly Antonov. Antonov dalam pernyataannya menyebut Naryshkin dan mitra-mitra AS membahas 'perjuangan bersama melawan terorisme' dalam pertemuan di AS itu.

"Saya pikir percakapan ini diperlukan dan sangat bermanfaat. Saya yakin itu. Dan tentu saya tidak akan membohongi Anda -- Sergey Evgenyevich (Naryshkin) ada di sini (AS-red). Dia datang. Dia melakukan konsultasi dengan kolega-koleganya," ucap Antonov. Dia tidak menyebut lebih lanjut identitas pejabat AS yang bertemu Naryshkin di AS.

Namun sejumlah sumber menyebut Naryshkin bertemu Direktur Intelijen Nasional AS Dan Coats dan pejabat intelijen AS lainnya. CIA menolak mengomentari laporan ini. Sedangkan Badan Intelijen Nasional AS enggan membahas jadwal pejabat-pejabat intelijen AS. "Dipastikan setiap interaksi dengan badan intelijen asing harus dilakukan dalam cara yang mematuhi hukum AS dan dalam konsultasi dengan departemen dan lembaga terkait," ucap Timothy Barrett selaku juru bicara Kantor Direktur Badan Intelijen Nasional AS.


Kabar kunjungan Naryshkin ke AS ini menjadi kontroversi karena AS tengah menyelidiki dugaan kolusi dan intervensi Rusia dalam pilpres AS tahun 2016. Ketua Minoritas Senat AS, Chuck Schumer, meminta otoritas AS menjelaskan secara rinci dan transparan soal pertemuan Pompeo dengan Naryshkin.

"Pemerintahan (Presiden AS Donald) Trump harus segera menjelaskan dan menjawab pertanyaan yang muncul. Pejabat-pejabat AS yang mana yang ditemuinya (Naryshkin-red)? Apakah ada pejabat Gedung Putih atau Dewan Keamanan Nasional yang bertemu Naryshkin? Apa yang mereka bahas?" kata Schumer yang merupakan Senator Demokrat ini.

Kepada wartawan setempat, Schumer menyebut kunjungan Naryshkin ke AS ini makin memancing kecurigaan karena pada Senin (29/1) waktu setempat, pemerintah Trump memutuskan tidak akan memberlakukan sanksi baru kepada Rusia. Padahal diketahui Undang-undang soal sanksi Rusia terkait dugaan intervensi pilpres itu telah disetujui Kongres AS tahun lalu.

"Rusia meretas pemilu kita. Kita menjatuhkan sanksi kepada kepala intelijen asing mereka dan pemerintahan Trump mengundangnya berdansa waltz lewat pintu depan kita," ujar Schumer.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads